Budaya Lokal vs Budaya Global
Di satu sisi, perusahaan lokal masih menekankan nilai kekeluargaan dan solidaritas.
Tapi di sisi lain, perusahaan multinasional membawa budaya kerja yang lebih kompetitif dan individualis.
Bagi karyawan baru, terutama Gen Z, perbedaan nilai ini bisa jadi jebakan jika tidak dijelaskan sejak awal.
Mereka bingung: apakah harus menjaga kesopanan ala budaya Indonesia, atau langsung mengejar target dengan gaya kerja global?
Dampak Buruk Jika Diabaikan
Lupa menjelaskan budaya kerja dalam training bisa berakibat fatal:
- Karyawan baru resah dan sulit beradaptasi
- Produktivitas turun karena bingung dengan aturan tak tertulis
- Konflik kerja meningkat akibat perbedaan nilai
- Turnover tinggi karena karyawan merasa salah memilih tempat kerja
Onboarding yang baik harus memasukkan unsur budaya ke dalam materi training. Bukan hanya visi dan misi, tapi juga detail kecil seperti tradisi kantor, cara berkomunikasi, hingga etika kerja.
Baca Juga: Bunga Pinjol 40% Sebulan! Bennix Bongkar Fakta Mengejutkan
Dengan begitu, karyawan baru merasa berada di tempat yang tepat, dan perusahaan mendapatkan tim yang lebih loyal, produktif, dan solid.
Karena pada akhirnya, budaya kerja adalah jiwa perusahaan. Jika jiwa ini tak diperkenalkan sejak awal, karyawan baru hanya akan melangkah dengan rasa resah.***