Apakah Prabu Siliwangi Itu Nyata?
PURWAKARTA ONLINE - Nama Prabu Siliwangi selalu hidup di Tatar Sunda. Ia ada di cerita rakyat, ada di naskah kuno, ada di ingatan kolektif, tapi… apakah ia benar-benar tokoh sejarah yang nyata?
Pertanyaan ini muncul berulang kali, dan justru semakin menarik ketika riset-riset akademik mulai membedahnya. Dari manuskrip tua hingga jejak spiritual di hulu Citarum, sosok ini terlihat tak sekadar legenda, ia berdiri di antara sejarah, budaya, dan spiritualitas.
Artikel ilmiah "Kejuangan Prabu Siliwangi Bertapa dan Menyucikan Diri di Mata Air Citarum" mengulik lebih dalam sosok yang kerap disebut raja terbesar Pajajaran. Mari kita susuri benang merahnya satu per satu.
Baca Juga: Masuk Daftar Usulan Pahlawan Nasional, Cak Imin Sebut Demokrasi Indonesia Kuat karena Gus Dur
Prabu Siliwangi: Tokoh Historis atau Tokoh Semi-Mitos?
Dalam kajian folklor, Prabu Siliwangi dikategorikan sebagai tokoh semi-mitologi. Artinya, ada bagian dari dirinya yang bersumber pada fakta sejarah, namun ada pula yang mengalir lewat dongeng, legenda, dan tradisi lisan Sunda yang terus diwariskan turun-temurun.
Fakta ini ditegaskan dalam pendahuluan penelitian bahwa tradisi lisan tidak mencatat secara pasti era atau kronologi Siliwangi, sehingga identitasnya meluas dari masa mitologi hingga masa akhir Pajajaran .
Namun, di sisi lain, naskah-naskah kuno seperti Carita Parahiyangan dan Carita Purwaka Caruban Nagari menunjukkan tokoh nyata yang hidup, bertahta, dan bertindak sebagai raja besar bernama Sri Baduga Maharaja, sosok yang oleh rakyat dijuluki Siliwangi, sang “asilih wawangian”, raja yang harum namanya .
Dengan demikian, Prabu Siliwangi memang memiliki pijakan historis. Ia bukan sekadar dongeng, melainkan tokoh sejarah yang kemudian dimitoskan.
Jejak Sejarah: Raja yang Memerintah 39 Tahun
Dalam penelitian ini, penulis menegaskan bahwa Prabu Siliwangi, atau lebih tepatnya Sri Baduga Maharaja adalah tokoh nyata yang memerintah selama 39 tahun (1482-1521) di Pakuan Pajajaran, Bogor sekarang.
Bukti-bukti arkeologis seperti Prasasti Batutulis memperkuat eksistensinya sebagai raja yang berjaya, membangun kanal, jalan batu, samida, hingga telaga buatan bernama Talaga Rena Mahawijaya .
Artikel Terkait
Mengungkap Megahnya Kehidupan Sosial di Kerajaan Pajajaran: Tradisi, Budaya, dan Diplomasi yang Mempesona
Menggali Kehidupan Sosial Kerajaan Pajajaran: Memahami Struktur, Budaya, dan Hubungannya dengan Kerajaan Lain
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Pajajaran, Kejayaan dan Kesejahteraan Masyarakatnya
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Pajajaran, Gemilangnya Pertanian dan Perdagangan Maritim
Mengungkap Kejayaan Ekonomi Kerajaan Pajajaran, Titik Balik Peradaban Nusantara
Kejayaan Ekonomi Kerajaan Pajajaran, Lada dan Pelabuhan Sebagai Kunci Utama
Sejarah dan Kehidupan Sosial Kerajaan Pajajaran, Antara Kemakmuran dan Kejayaan
Aliansi Strategis Kerajaan Pajajaran dan Portugis, Upaya Bertahan di Tengah Gelombang Islamisasi di Jawa Barat
Prabu Surawisesa Tandatangani Aliansi Kerajaan Pajajaran dengan Portugis
Menguak Rahasia Kerajaan Pajajaran: Sejarah Sunda, Sistem Politik & Misteri Keraton