PURWAKARTA ONLINE - Perubahan budaya kerja dari gotong royong ke kompetitif perlu dijelaskan saat onboarding agar karyawan tak resah.
Budaya kerja Indonesia yang dulu kekeluargaan kini berubah kompetitif. Onboarding abai bikin karyawan baru kehilangan arah dan mudah menyerah.
Dulu, budaya kerja di Indonesia dikenal hangat. Nilai kekeluargaan, gotong royong, dan penghormatan pada senioritas menjadi ciri khas utama.
Hubungan antarpegawai terasa seperti keluarga, pimpinan dipandang sebagai kepala rumah tangga, dan komunikasi dijaga dengan penuh kesopanan.
Namun, seiring masuknya pengaruh global, wajah budaya kerja itu berubah. Kini, banyak perusahaan lebih berorientasi pada target, kompetisi, dan pencapaian individu.
Nilai kebersamaan perlahan terkikis, digantikan budaya kerja modern yang keras dan serba cepat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces 30 Agustus 2025: Karier, Cinta, dan Keuangan di Tengah Tren PHK
Onboarding yang Abai Budaya Bikin Karyawan Terkejut
Perubahan budaya ini sebenarnya bisa dipahami, tetapi masalah muncul ketika perusahaan lupa menyampaikannya pada karyawan baru.
Saat onboarding, materi sering kali hanya fokus pada peraturan teknis atau tugas kerja, tanpa memberi gambaran jelas tentang budaya perusahaan.
Akibatnya, karyawan baru mengalami culture shock. Mereka resah karena tidak tahu tradisi kantor, ritme kerja, atau kebiasaan tim.
Perasaan ini membuat mereka cepat kehilangan motivasi, bahkan merasa salah tempat.
“Mengomunikasikan budaya kerja sedari awal sama saja dengan mempersiapkan karyawan menghadapi aktivitas harian. Tanpa itu, mereka bisa resah dan salah arah,” ungkap praktisi HR.
Baca Juga: Kesalahan Sepele Tapi Fatal! Training Tanpa Budaya Kerja Bikin Karyawan Baru Merasa Salah Tempat