pendidikan

Gen Z Resah di Pekerjaan Pertama, Onboarding Lemah Bikin Tak Siap Hadapi Dunia Kerja

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 11:00 WIB
ILUSTRASI Gen Z Gen Z resah di pekerjaan pertama karena onboarding perusahaan masih kaku (Fepreek)

PURWAKARTA ONLINE - Gen Z butuh onboarding personal agar tidak resah dan lebih percaya diri di pekerjaan pertama.

Gen Z resah masuk dunia kerja. Laporan TIME ungkap onboarding perusahaan lemah bikin Gen Z bingung. Onboarding personal bantu karyawan baru lebih siap.

Memasuki pekerjaan pertama sering bikin orang canggung. Ternyata, hal ini juga dirasakan oleh Generasi Z atau Gen Z yang kini mulai ramai masuk dunia kerja.

Laporan majalah TIME pada Juli 2025 mengungkap, banyak anak muda Gen Z resah karena masih kesulitan menyesuaikan diri dengan budaya kerja.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo 30 Agustus 2025: Keuangan, Cinta, dan Karier di Tengah Tantangan

“Gen Z hadir dengan energi dan kemampuan digital, tapi sering minim pengalaman menyesuaikan diri,” tulis TIME.

Masalah utama ada di proses orientasi atau onboarding. Banyak perusahaan masih menganggapnya hanya urusan administrasi. Padahal, onboarding adalah jembatan penting dari status “diterima” menuju “bagian dari tim”.

Sayangnya, menurut laporan TIME, hanya 12 persen karyawan menilai onboarding di perusahaan mereka berjalan baik. Bahkan, hanya 29 persen yang merasa siap menjalani peran baru setelah orientasi.

Fakta ini menunjukkan adanya kesenjangan besar. Padahal, penelitian membuktikan bahwa onboarding yang baik bisa meningkatkan rasa memiliki, produktivitas, hingga membuat karyawan bertahan lebih lama.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra 30 Agustus 2025: Keuangan, Cinta, dan Karier di Tengah Tren PHK

Bagi Gen Z, onboarding bukan sekadar formalitas. Mereka butuh penjelasan jelas tentang bagaimana pekerjaan mereka ikut berkontribusi pada tujuan besar perusahaan.

“Semakin jelas hubungan antara peran mereka dengan visi perusahaan, semakin tinggi keterlibatan mereka,” tulis TIME.

Salah satu cara efektif adalah pre-boarding, yaitu menyambut karyawan sebelum hari pertama kerja. Misalnya, manajer bisa mengirim pesan video berisi gambaran kerja, peran karyawan, hingga informasi tentang tim.

Perusahaan juga bisa menambahkan paket sambutan kecil agar karyawan baru merasa dihargai sejak awal. Menurut studi, karyawan yang merasa disambut memiliki rasa memiliki 3,5 kali lebih besar untuk memberi kontribusi maksimal.

Halaman:

Tags

Terkini