Stop Pinjol Dari Sekarang! Kisah Tragis! Pria 30 Tahun Terjerat 21 Pinjol, Utang Membengkak Jadi Rp300

PURWAKARTA ONLINE - Kisah nyata pria 30 tahun terjebak 21 pinjol. Awalnya utang Rp16 juta, kini jadi Rp300 juta. Semua demi gengsi ke mertua, ipar, dan tetangga.

Kisah ini bikin geleng kepala sekaligus miris. Seorang pria berusia 30 tahun terjerat utang pinjaman online (pinjol) hingga Rp300 juta hanya gara-gara gengsi dan gaya hidup konsumtif.

Awalnya, pria ini hanya meminjam Rp16 juta dari dua aplikasi pinjol. Namun, bukannya berhenti, ia justru terus gali lubang tutup lubang hingga terjebak dalam 21 aplikasi pinjol berbeda.

“Awalnya saya pikir cuma dua pinjol saja, ternyata totalnya 21 dan bunganya 40% per bulan,” ungkap pria itu saat berkonsultasi dengan seorang rekan kerja bernama Beni.

Baca Juga: Wabup Abang Ijo Sediakan Fasilitas Gratis Belajar Pertanian untuk Pemuda Purwakarta

Ironisnya, uang pinjaman bukan untuk kebutuhan mendesak, melainkan demi gengsi. Ia mengaku uang itu dipakai untuk:

• Membelikan tiket dan hotel bagi mertua yang ingin pulang kampung
• Membiayai keponakan ikut lomba balap mobil di Bali
• Membeli motor baru, ganti handphone, hingga jalan-jalan

Padahal, gaji bulanannya terbilang cukup besar. Tapi, karena tak bisa menahan gengsi terhadap mertua, ipar, hingga tetangga, ia terus berutang demi terlihat "mampu".

Akibatnya, ia kini terjerat utang Rp300 juta dengan bunga mencekik. Lebih tragis lagi, sang istri yang baru berusia 28 tahun dan anaknya yang masih balita ikut menanggung penderitaan akibat kebodohan finansial ini.

Fenomena pinjol seperti ini semakin sering terjadi di tengah kesulitan ekonomi. Banyak orang rela berutang hanya untuk menjaga gengsi, padahal akhirnya merusak masa depan keluarga.

Baca Juga: Waspada Sesar Lembang: Patahan Aktif yang Mengancam Bandung Raya

“Lu tuh tolol! Masa utang sampai ratusan juta cuma buat gengsi,” kata Beni yang kesal setelah mendengar pengakuan lengkapnya.

Kisah ini jadi pengingat bagi semua orang: jangan biarkan gengsi mengorbankan masa depan keluarga. Utang pinjol bukan solusi, tapi jerat yang bisa menghancurkan hidup.***