50 Tahun Lalu Petani Sejahtera, Inilah Rahasianya! Pelatihan Ketahanan Pangan Desa Kiarapedes

- Rabu, 21 September 2022 | 11:36 WIB
Pelatihan Ketahanan Pangan Desa Kiarapedes 2022 (Purwakarta Online/Enjang Sugianto )
Pelatihan Ketahanan Pangan Desa Kiarapedes 2022 (Purwakarta Online/Enjang Sugianto )

PURWAKARTA ONLINE, Kiarapedes - Rijal menyampaikan kemunduran pertanian di Indonesia.

Hal ini dipicu oleh karena adanya perubahan pola dalam bertani.

Saat ini bertani menjadi sangat bergantung pada industri.

"Untuk bertani, yang pertama terpikir adalah beli benih, beli nutrisi (pupuk) di toko pertanian," kata Rijal saat menjadi narasumber dalam pelatihan ketahanan pangan desa Kiarapedes. Rabu, 21 September 2022.

Rijal mengingatkan bahwa sekitar 50 tahun lalu, petani di Indonesia sejahtera.

Karena petani tidak menggantungkan usaha taninya terhadap industri.

Orang tua kita yang bertani terbiasa membuat benih sendiri dan menggunakan pupuk kandang serta nutrisi Organik lainnya.

"Ingat dulu Bu, orang tua kita kalau panen sisihkan biji hasil panen yang bagus, lalu dikeringkan disimpan di atas perapian biar hangat dan tahan lama, untuk membuat benih ditanam di musim selanjutnya," terang Rijal.

Saat ini, sering beredar berita bahwa petani alami kerugian yang sangat besar.

Karena memang polanya tidak berdaulat, menyandarkan benih dan nutrisi terhadap industri.

Setelah berubah pola, sulit untuk kembali ke pola lama yang nyata-nyata berdaulat.

Rijal mengatakan tidak perlu heran jika petani membeli benih, yang jika ditanam akan mati setelah 3-4 kali panen.

"Bukan bapak ibu tidak pandai bertani, jika 3-4 kali sudah mati. Tapi memang benih tersebut hibrida yang didesain beberapa bulan mati sendiri," ujar Rijal.

Mulai dari rumah sendiri, Rijal mengajak agar peserta pelatihan mulai untuk belajar dan mempraktikkan konsep kemandirian pangan.

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X