Pernyataan ini menjadi catatan penting bagi Purbaya, yang kini memegang kendali fiskal di tengah situasi defisit global, ketidakpastian geopolitik, dan bayang-bayang perlambatan ekonomi.
Baca Juga: Mewahnya Meja Pejabat, Rakyat Mengais Sampah Saat Rasa Malu Hilang di Negeri Bernama Indonesia
Kita Butuh Menkeu Jujur dan Independen
Rhenald juga mengingatkan bahwa Indonesia butuh lebih dari sekadar Menkeu “pintar bicara”. Yang dibutuhkan adalah:
- Kejujuran dalam menyampaikan data
- Independensi dari tekanan politik
"Menkeu harus bisa bilang apa adanya ke Presiden, bukan hanya menyenangkan atasan. Kalau tidak, strateginya bisa salah arah," katanya.
"Yang kita butuhkan bukan hanya orang pintar, tapi orang jujur."
Ekor Pandemi dan Ketidakpastian Global
Ekonomi dunia belum pulih sepenuhnya dari ekor pandemi Covid-19. Ketegangan geopolitik, suku bunga tinggi, dan disrupsi rantai pasok masih menghantui negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Baca Juga: Heboh 200 Ribu Turun ke Jalan! Prancis Diguncang Aksi “Block Everything” Lawan Arogansi Macron
"Tantangan global tidak ringan. Ini bukan waktunya untuk uji coba kebijakan populis," tambah Rhenald.
Belum ada tanggapan resmi dari Purbaya Yudhi Sadewa atas pernyataan Sharma maupun Rhenald.
Namun, publik ekonomi menanti Apakah Menkeu baru akan mengambil jalur independen dan rasional seperti Sri Mulyani? Atau justru tergoda kebijakan populis yang berisiko jangka panjang?
Kini, masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di tangan Menteri Keuangan baru yang datang dengan gaya percaya diri, tapi juga dengan beban besar.
Ekonom global sudah mengingatkan Jangan terlalu banyak bansos. Beri ruang pada rakyat untuk tumbuh lewat sektor swasta.
Baca Juga: Luka Politik di Prancis! Rakyat Marah, PM Baru Diangkat Tanpa Suara, Macron Dituding Arogan
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Ungkap Aturan Fiskal Akan Dilonggarkan, Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja Dikejar
Celoteh Menkeu Purbaya: Demo Bukan Sekadar Politik, Tapi Tekanan Ekonomi yang Berkepanjangan!
Menkeu Purbaya: Demo Terjadi Karena Tekanan Ekonomi Akibat Salah Kelola Fiskal
Menkeu Purbaya: Tugas Saya Hidupkan Mesin Fiskal dan Moneter yang Sedang Mati
Ekonomi Tertekan, Purbaya Janji Percepat Belanja Negara untuk Pulihkan Kondisi
Kerusuhan Besar Nepal Meletus, Ketimpangan Ekonomi Jadi Akar Amarah Generasi Muda di Kathmandu
Satpol PP Purwakarta Bongkar Bangunan Liar di Ranca Darah, Begini Penjelasan Resminya
Ekonomi Nepal di Ambang Krisis Sosial: Ketimpangan Tajam, Pengangguran Tinggi, Rakyat Marah
BRI Perkuat Koperasi Merah Putih, Dukung Akses Pembiayaan dan Usaha Mandiri Desa di Seluruh Indonesia
Satpol PP Purwakarta Tertibkan Bangunan Liar Bahu Jalan di Wanayasa, Prioritaskan Ketertiban Publik