Ekonomi Nepal di Ambang Krisis Sosial: Ketimpangan Tajam, Pengangguran Tinggi, Rakyat Marah

photo author
- Kamis, 11 September 2025 | 09:45 WIB
Menyoroti ironi ketimpangan ekonomi di balik aksi demonstrasi warga Nepal yang kini berujung kekacauan. ((Unsplash.com/SagarRara))
Menyoroti ironi ketimpangan ekonomi di balik aksi demonstrasi warga Nepal yang kini berujung kekacauan. ((Unsplash.com/SagarRara))

PURWAKARTA ONLINE - Nepal tengah menghadapi krisis ekonomi multidimensi yang telah berubah menjadi krisis sosial besar.

Akar masalahnya bukan hanya soal angka pertumbuhan atau neraca perdagangan, tapi ketimpangan ekonomi yang makin melebar, tingginya angka pengangguran, dan ketidakadilan distribusi kekayaan.

Puncaknya terjadi pada Rabu, 10 September 2025, saat ribuan warga—mayoritas generasi muda menyerbu pusat pemerintahan di Kathmandu, membakar gedung parlemen, kantor kepresidenan, hingga kediaman mantan Perdana Menteri Sharma Oli.

Oli pun mengundurkan diri sehari sebelumnya. Nepal sebenarnya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 4,9% di semester pertama 2025, naik dari 4,3% tahun sebelumnya.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Aturan Fiskal Akan Dilonggarkan, Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja Dikejar

Namun, angka itu menyembunyikan realita pahit di balik statistik:

  • 20% penduduk hidup dalam kemiskinan absolut
  • Ketimpangan ekstrem: 10% orang terkaya memiliki pendapatan lebih dari 3 kali lipat dibanding 40% termiskin
  • Tingkat pengangguran usia 15–24 tahun mencapai 22%
  • Mayoritas pekerjaan masih berada di sektor informal, dengan minim perlindungan sosial

“Perekonomian tumbuh, tapi hanya untuk mereka yang sudah kaya,” tulis Bank Dunia dalam laporan terkini.

Generasi muda menjadi korban paling nyata dari kegagalan kebijakan ekonomi Nepal.

"Seorang anak yang lahir hari ini di Nepal diperkirakan hanya akan mencapai 18% dari potensi produktivitasnya," tulis Bank Dunia.

Artinya, dari sisi kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja—hampir seluruh generasi baru Nepal hidup jauh di bawah potensinya.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Aturan Fiskal Akan Dilonggarkan, Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja Dikejar

Reaksi Publik Terhadap Ketimpangan

Ledakan emosi sosial yang memuncak dalam bentuk kerusuhan bukan hanya soal media sosial yang diblokir.

Itu hanya pemicu awal. Amarah sebenarnya berasal dari perasaan ditinggalkan sistem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X