Bacaan Niat Puasa Sebulan Penuh di Bulan Ramadhan

Meskipun Mazhab Maliki memperbolehkan niat sekali di awal, tiga mazhab lainnya—Hanafi, Syafi'i, dan Hanbali—mewajibkan pengulangan niat setiap malam sebelum puasa.

Menurut mereka, niat harus diperbarui setiap hari untuk memastikan kesahihan puasa.

Namun, Syekh Muhammad bin Yusuf al-Ghurnathi, seorang pakar fiqih Mazhab Maliki, menegaskan bahwa niat sekali di awal sudah cukup untuk puasa yang wajib dilakukan secara terus-menerus, seperti puasa Ramadhan.

Baca Juga: 27 Link Video Bu Guru Salsa Joget Tanpa Busana Dicari Netizen, Pengajar di Jember

Hal ini juga berlaku untuk puasa-puasa lain yang harus dilakukan secara berkelanjutan, seperti puasa denda (kafarat) atau puasa nazar.

Langkah Antisipasi agar Tidak Lupa Niat

Mengutip artikel dari Ustadz M. Mubasysyarum Bih, niat puasa sebulan penuh bisa menjadi langkah antisipasi agar tidak lupa melafalkan niat setiap hari.

Meskipun demikian, tokoh agama seperti KH A. Idris Marzuqi menyarankan agar masyarakat tetap membaca niat puasa setiap hari, terutama setelah shalat Tarawih.

Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika suatu saat lupa niat, puasa tetap sah.

Baca Juga: BYD Sealion 7 Jadi Primadona di IIMS 2025, Catat Rekor Penjualan Mencengangkan!

Puasa yang Wajib Berkelanjutan vs. Tidak Berkelanjutan

Mazhab Maliki membedakan antara puasa yang wajib dilakukan secara berkelanjutan tanpa jeda, seperti puasa Ramadhan, dan puasa yang tidak wajib dilakukan secara berkelanjutan, seperti qadha puasa Ramadhan atau puasa sunnah.

Untuk puasa jenis pertama, niat di awal sudah mencukupi.

Sedangkan untuk puasa jenis kedua, niat harus diperbarui setiap malam.

Niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan menurut Mazhab Maliki adalah solusi praktis untuk memastikan kesahihan puasa, terutama bagi mereka yang khawatir lupa berniat setiap hari.