ISNU Kiarapedes Hadiri Tradisi Babarik di Mekarjaya: Doa Bersama dan Syukur Petani atas Hasil Panen Berlimpah

photo author
- Kamis, 11 Juli 2024 | 14:57 WIB
Tradisi Babarik di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Kamis 11 Juli 2024 (Dok. ISNU Kiarapedes)
Tradisi Babarik di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Kamis 11 Juli 2024 (Dok. ISNU Kiarapedes)

Purwakarta Online, 11 Juli 2024 - Desa Mekarjaya di Kecamatan Kiarapedes kembali menggelar tradisi Babarik, sebuah acara doa bersama yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Abah Koko.

Acara yang berlangsung hari ini, Kamis 11 Juli 2024, merupakan bagian dari tradisi hajat bumi yang sudah lama dijalankan oleh para petani sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki atau hasil panen yang berlimpah.

Babarik, juga dikenal sebagai selamatan lembur atau tolak bala, adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh penduduk asli Desa Mekarjaya.

Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan doa agar kampung selalu dilimpahkan keberkahan serta dijauhkan dari bencana.

Baca Juga: Kevin Mendoza Siap Bela PERSIB di Musim 2024/2025: Optimis Sambut Liga 1 dan AFC Champions League Two

Setiap tahun, para sesepuh desa memastikan Babarik tetap digelar sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur dan budaya lokal.

Acara tahun ini juga dihadiri oleh Ketua PAC ISNU Kecamatan Kiarapedes, Muhamad Supenda Griana ST atau yang akrab disapa Penda.

Kehadiran ISNU di acara Babarik membawa harapan baru bagi masyarakat Desa Mekarjaya.

Dengan turut serta dalam tradisi ini, ISNU menunjukkan komitmennya dalam melestarikan kekayaan budaya bangsa dan tradisi positif yang selaras dengan alam serta tidak bertentangan dengan syara'.

Baca Juga: Ahmad Sya'roni Kembali Pimpin ISNU Purwakarta 2024-2029: Lanjutkan Program Unggulan dan Kemandirian!

Muhamad Supenda Griana ST menyampaikan pentingnya melestarikan tradisi seperti Babarik.

"Kehadiran ISNU di sini bukan hanya untuk meramaikan acara, tetapi juga untuk mempercepat pencapaian tujuan nasional. Salah satunya adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, termasuk kekayaan budaya dan tradisi positif," ujarnya.

Dalam tradisi Babarik, seluruh masyarakat berkumpul di lembur Mekarjaya untuk berdoa bersama.

Mereka memanjatkan doa agar desa selalu aman, tentram, dan dijauhkan dari segala marabahaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X