Purwakarta Online, Kiarapedes, 5 Juli 2024 - Dalam diskusi bulanan yang digelar ISNU Kiarapedes di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Ciheulang, Raden Deden Ipan Sulaeman, S.Pd., atau akrab disapa Mang Deden, tokoh yang dikenal sebagai pecinta budaya dan sejarah, sebagai Mustasyar MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Kiarapedes mengingatkan para anggota ISNU Kiarapedes untuk tetap mengakar pada nilai-nilai lokal sambil berkhidmat di Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).
"Kita harus maksimal berkhidmat di Nahdlatul Ulama melalui 'ISNU', tapi jangan sampai lupa 'Kiarapedes'-nya," ujarnya dengan tegas.
Menurut Mang Deden, nilai-nilai keagamaan di Tanah Sunda, khususnya keyakinan kepada Tuhan yang Esa (Sanghyang Tunggal), telah menjadi bagian integral dalam budaya masyarakat Sunda sejak lama.
"Orang Sunda sangat mudah untuk menerima Islam karena keyakinan mendasar mereka memiliki banyak kesamaan dengan Islam," kata Mang Deden, menjelaskan mengapa hanya ada satu Wali yang diakui dalam sejarah penyebaran Islam di Tanah Sunda, yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Diskusi tersebut juga menyoroti narasi-narasi sejarah yang tidak akurat, termasuk mengenai Prabu Siliwangi.
"Banyak narasi tidak masuk akal tentang sejarah Prabu Siliwangi yang seolah-olah menunjukkan konflik antara Islam dan Sunda, padahal itu lebih terkait dengan politik pada masa itu," jelas Mang Deden.
Acara diskusi bulanan PAC ISNU Kiarapedes ini dihadiri oleh anggota ISNU, IPNU, IPPNU, GP Ansor serta masyarakat umum yang tertarik dengan sejarah lokal.
Katib Syuriah MWCNU Kecamatan Kiarapedes Ustad Dadang Saputra, yang memimpin Ponpes Riyadhul Jannah, juga turut mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mempertahankan nilai-nilai lokal dalam konteks kehidupan berorganisasi.
Ketua ISNU Kecamatan Kiarapedes, Muhamad Supenda Griana, menegaskan pentingnya diskusi ini sebagai wahana untuk memperkuat pemahaman kolektif akan sejarah dan nilai-nilai budaya lokal di tengah dinamika organisasi keagamaan.
Baca Juga: Banser Kiarapedes Bantu Amankan Perayaan Tahun Baru Islam 1446 H di Desa Pusakamulya!
Diskusi bulanan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh kepengurusan baru PAC ISNU Kecamatan Kiarapedes, yang sebelumnya sukses menggelar Konferensi pada bulan Juni lalu di Desa Sumbersari.
Kehadiran para aktivis GP Ansor dan masyarakat umum juga menambah warna dalam diskusi yang berfokus pada penyegaran nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan.***
Artikel Terkait
Gelar Rapat Kerja, ISNU Purwakarta putuskan membentuk LBH
Ramlan Maulana penggagas ISNU Purwakarta
Fasilitasi Pengadaan Buku untuk Warga, Ketua ISNU Kiarapedes: Pendidikan adalah Kebutuhan Hakiki Manusia!
Konferensi Anak Cabang ISNU Kiarapedes 2024, Penguatan Organisasi dan Regenerasi Kader untuk Masa Depan NU di Purwakarta
Konferensi Anak Cabang, Supenda Griana Terpilih Pimpin ISNU Kiarapedes!
Rais NU Jabar Puji Dedi Mulyadi atas Kepeduliannya terhadap Masyarakat Pelosok, Kyai Abun: DM Sudah Seperti Anak Sendiri
Gebrakan Baru NU! PD-PKNU Purwakarta Hadir dengan Aplikasi SISKADER NU, Ciptakan Kader Berkualitas dan Berdaya Saing
Diskusi ISNU Kiarapedes, Mang Deden Ungkap Mitos Benturan Islam dengan Sunda
Sudah Bertuhan yang Esa, Mang Deden dalam Diskusi ISNU Kiarapedes: Cukup 1 Wali untuk Tanah Sunda!