"Tidak ada permusuhan, semua kita bersaudara. Kita doakan di acara Harlah nanti, semoga pemimpin Indonesia yang akan datang adalah pilihan Allah SWT, selain pilihan mandataris Rakyat Indonesia," tegasnya.
Dengan semangat kekeluargaan dan persatuan yang diusung, Harlah NU ke-101 di Purwakarta diharapkan tidak hanya menjadi peringatan bersejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat Nahdliyyin.
PurwakartaOnline.com akan terus memberikan liputan penuh mengenai acara ini.***
Artikel Terkait
Tanggapi Pemecatan KH Marzuki Mustamar, Cak Imin: Baru kali ini dalam sejarah NU ada saling memecat!
Pagar Nusa: Jejak Seni Bela Diri NU yang Menyatukan Tradisi dan Kebanggaan
Bulan Rajab 2024 Jatuh Pada Tanggal Berikut, Kalender NU!
Kyai Cireok dan Kyai Liunggunung jadi Rais dan Ketua Baru NU Purwakarta Masa Khidmat 2024-2029: Dinamika Kepemimpinan Menuju Perubahan Positif!
Harlah NU 2024, 16 Rajab Bertepatan dengan 28 Januari 2024: Memperingati Seratus Satu Tahun Perjalanan Nahdlatul Ulama!
Mengenang KH Achmad Siddiq: Ulama Karismatik Pemimpin NU, Wafat 23 Januari
Sekolah Bahtsul Masail LBM PWNU Jabar di Cipulus: Menelusuri Jejak Ilmu Bahtsul Masail NU
Wafatnya Buya Syakur: Ulama NU Asal Indramayu
Harlah Muslimat NU 78: Ketaatan dalam Kesejukan NU
Harlah NU 1445 H di Purwakarta: Tilawatil Qur'an dan Lomba Membuat Buku Saku NU