PurwakartaOnline.com - Bulan Rajab, yang tercatat sebagai bulan ke-7 dalam Kalender Hijriyah, selalu menjadi waktu istimewa bagi umat Muslim.
Bulan mulia ini memiliki keutamaan dan amalan yang dianjurkan, menjadikannya waktu yang dinantikan oleh sebagian besar umat Islam.
Bagaimana peringatan Bulan Rajab pada tahun 2024? Mari kita simak berdasarkan data Kalender Hijriyah PBNU.
Menurut Kalender Hijriyah PBNU, Bulan Rajab pada tahun 1445 Hijriyah atau 2024 Masehi akan dimulai pada Sabtu, 13 Januari.
Namun, penetapan akhir tentang awal Bulan Rajab masih akan diperbarui setelah pelaksanaan rukyatul hilal, yang merupakan pengamatan bulan sabit baru.
Baca Juga: Kenapa Nahdlatul Ulama Keluar dari Masyumi? Begini Penjelasan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Keutamaan Bulan Rajab: Bulan Suci yang Mendekatkan Diri pada Allah
Bulan Rajab memiliki keistimewaan tertentu, sebagaimana Allah SWT menyebutkan dalam surat At Taubah ayat 36, "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrikin semuanya."
Syaikh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa keutamaan dunia dapat diraih dengan harta, sementara keutamaan akhirat dapat diraih dengan amal saleh.
Oleh karena itu, Bulan Rajab menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan diri pada Allah dengan amalan-amalan baik.
Isra Miraj: Peringatan yang Memperdalam Iman
Bulan Rajab juga istimewa karena terkait dengan peringatan Isra Miraj, peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan selanjutnya ke Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah.
Artikel Terkait
Musyawarah Kerja MWC NU Kiarapedes di Ponpes Riyadhul Jannah Ciheulang: Perkuat Peran Nahdlatul Ulama
Pengajian Rutin Qonun Asasi Nahdlatul Ulama di Plered Kabupaten Purwakarta!
KH Ahmad Anwar Nasihin Sampaikan Materi Asas Nahdlatul Ulama dalam Diklatsar Banser Purwakarta
Nahdlatul Ulama Cabang Rusia Inisiasi 'Rusia Goes to Pesantren': Peluang Beasiswa di Luar Negeri untuk Santri
Jejak Keturunan Prabu Siliwangi: Hasyim Asy'ari Pendiri Nahdlatul Ulama dan Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah
Program Kerja PC Nahdlatul Ulama Purwakarta 2023-2028 Telah Selesai Disusun!
KH Ahmad Anwar Nasihin, SHI Terpilih jadi Ketua Tanfidziyah PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta Masa Khidmat 2023-2028
Apa Visi Sebenarnya Nahdlatul Ulama Didirikan? Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf Membeberkan dengan Jernih!
Kenapa Nahdlatul Ulama Keluar dari Masyumi? Begini Penjelasan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Perjalanan Keluar Nahdlatul Ulama dari Masyumi: Menggali Alasan dan Implikasinya