PURWAKARTA ONLINE - Kematian dosen muda Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), menimbulkan satu pertanyaan besar, apa sebenarnya hubungan AKBP Basuki dengan Levi?
Pertanyaan ini muncul setelah perwira polisi senior tersebut menjadi orang pertama yang melaporkan kematian Levi di sebuah kamar hotel di Gajahmungkur, Semarang, pada Senin (17/11/2025).
Basuki Mengaku Hanya “Simpati”: Apa Maksudnya?
Basuki, 56 tahun, menyebut dirinya tidak memiliki hubungan asmara dengan Levi.
Ia mengatakan hanya mengenal Levi karena rasa simpati setelah orang tua Levi meninggal.
Menurut pengakuannya, Levi sering mengalami masalah kesehatan, dan ia hanya membantu sebatas perhatian manusiawi.
“Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” ujar Basuki.
Baca Juga: 10 Kejanggalan Kematian Dosen UNTAG Dwinanda Levi, Dari Waktu Lapor hingga Saksi Polisi
Pada hari sebelum Levi ditemukan meninggal, Basuki mengaku mengantar Levi ke rumah sakit karena tekanan darahnya yang naik hingga 190 dan gula darah mencapai 600.
Levi bahkan sempat muntah-muntah pada Minggu sore.
Basuki memastikan Levi masih mengenakan pakaian lengkap ketika terakhir kali dilihatnya.
Namun fakta di lapangan berbeda. Levi ditemukan tanpa busana di lantai kamar hotel, hanya tertutup kain.
Mengapa Basuki Ada di TKP?
Inilah titik yang membuat publik bertanya. Basuki berada di kamar yang sama ketika jenazah ditemukan pukul 05.30 WIB.