Kronologi Kematian Janggal Dosen UNTAG Dwinanda Levi di Hotel Semarang, Polisi Dalami Peran AKBP B

photo author
- Kamis, 20 November 2025 | 07:07 WIB
Kronologi lengkap kematian dosen UNTAG Dwinanda Linchia Levi di hotel Semarang dan pemeriksaan AKBP B yang jadi saksi kunci. (Dok. Istimewa)
Kronologi lengkap kematian dosen UNTAG Dwinanda Linchia Levi di hotel Semarang dan pemeriksaan AKBP B yang jadi saksi kunci. (Dok. Istimewa)

PURWAKARTA ONLINE - Senin pagi, 17 November 2025, suasana Akademika Untag Semarang mendadak berubah muram. Kabar meninggalnya seorang dosen muda berbakat, Dwinanda Linchia Levi (35), menyebar cepat. Levi ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel di kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang. Peristiwa itu langsung memunculkan beragam pertanyaan, terutama karena seorang perwira polisi, AKBP Basuki, berada di lokasi saat jenazah ditemukan.

Awal Peristiwa: Laporan Pagi Hari

Menurut informasi kepolisian, kejadian itu pertama kali dilaporkan ke Polsek Gajahmungkur sekitar pukul 07.00 WIB. Pelapor tak lain adalah pria berinisial B, seorang perwira menengah Polri berpangkat AKBP, yang mengaku berada bersama Levi di kamar hotel tersebut.

Polisi tiba di lokasi dan menemukan Levi dalam kondisi tak bernapas, berada di lantai kamar, dan tanpa busana. Tubuhnya tertutup kain. Situasi kamar tidak menunjukkan tanda keributan.

Dari pemeriksaan luar, hanya ditemukan bekas luka infus, tanpa tanda kekerasan. Meski begitu, keluarga meminta autopsi penuh di RSUP Dr Kariadi.

Riwayat Kesehatan Sebelum Meninggal

Dari keterangan medis, Levi sempat mengalami kondisi kesehatan serius. Dua hari sebelum meninggal, yakni 15–16 November 2025, ia berobat ke rumah sakit karena tensi mencapai 190 dan gula darah menyentuh angka 600.

Setelah dinyatakan membaik, ia kembali ke kamar indekos-hotel tempatnya tinggal selama dua tahun terakhir. Malam hari, ia sempat meminta tubuhnya dibaluri minyak kayu putih.

Keesokan paginya, ia ditemukan tak bernyawa.

Posisi AKBP Basuki yang Jadi Sorotan

Keberadaan seorang perwira polisi bernama AKBP Basuki (56) di kamar tersebut langsung memicu sorotan publik. Basuki tercatat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng, dan disebut sebagai orang terakhir yang melihat korban hidup.

Pihak kepolisian belum menjelaskan secara rinci:

  • apakah Basuki tamu hotel,
  • relasi Basuki dengan korban,
  • mengapa ia berada di kamar tersebut pada malam kejadian,
  • dan apakah ia menginap atau hanya berkunjung.

Keterangan ini menjadi salah satu titik krusial dalam penyelidikan.

Desakan Transparansi dari Mahasiswa dan Alumni

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X