“Ini langkah nyata menuju kemandirian energi berbasis potensi lokal,” ujar Dedi, yang menilai Bobibos bisa menjadi solusi baru dalam mengelola limbah pertanian.
Ikhlas pun optimistis bahwa Bobibos dapat diproduksi di seluruh Indonesia, mengingat ketersediaan jerami yang melimpah dari Sabang sampai Merauke.
“Kami berharap harga jual Bobibos bisa di bawah Rp10 ribu per liter, dengan satu harga untuk seluruh daerah,” katanya.
Dilirik Luar Negeri, Tapi Fokus di Dalam Negeri
Menariknya, inovasi ini sudah menarik perhatian beberapa negara di Asia, Eropa, dan Brasil.
Namun, Ikhlas mengaku pihaknya lebih memilih berkolaborasi dengan BUMN seperti Pertamina, agar Bobibos menjadi kebanggaan nasional.
“Sudah ada pembicaraan awal dengan Pertamina. Kami ingin Bobibos menjadi simbol kedaulatan energi Indonesia,” ujar pria yang juga CEO PT Inti Sinergi Formula itu.
ESDM: Harus Lalui Sertifikasi Resmi
Meski potensinya besar, pemerintah masih menunggu hasil kajian teknis sebelum memberi izin produksi massal.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan setiap bahan bakar baru wajib melalui uji mutu dan keselamatan.
“Pemerintah mendukung inovasi anak bangsa, tapi semua produk energi harus memenuhi standar nasional,” katanya.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga menanggapi fenomena Bobibos dengan hati-hati.
Baca Juga: Kebakaran Hebat di Jalan Pasir Koja Bandung, 18 Jongko Kayu Palet Hangus Dilalap Api
“Kita pelajari dulu ya, sebelum melangkah lebih jauh,” ujarnya singkat.