Polisi Kesulitan Buka HP Dosen UNTAG Levi, Mahasiswa Desak Ungkap Aktivitas Terakhir di Hotel

Polisi menegaskan bahwa penyelidikan tidak hanya bergantung pada HP. Mereka juga memeriksa:

• rekaman CCTV hotel,
• riwayat keluar-masuk kamar,
• keterangan saksi di sekitar lokasi,
• rekam medis korban,
• dan posisi saksi kunci saat kejadian.

Namun, pihak kepolisian juga tidak menampik bahwa HP korban dapat menyatukan semua potongan informasi tersebut.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyebut semua data akan dianalisis “satu per satu”.

“Semua informasi dikumpulkan, kemudian dianalisis. Butuh waktu,” katanya.

Baca Juga: Kronologi Kematian Janggal Dosen UNTAG Dwinanda Levi di Hotel Semarang, Polisi Dalami Peran AKBP B

Mengapa HP Korban Sulit Dibuka?

Beberapa faktor kemungkinan menjadi penyebab:

• Sistem keamanan berlapis (password, biometrik).
• Enkripsi bawaan ponsel yang hanya bisa diakses melalui forensik digital khusus.
• Risiko kerusakan data jika dipaksakan dibuka dengan metode yang tidak sesuai.

Dalam kasus serupa, polisi biasanya bekerja sama dengan laboratorium digital forensik tingkat nasional.

Tekanan Publik Semakin Kuat

Kematian Levi yang ditemukan tanpa busana, di kamar hotel, bersama seorang perwira polisi, membuat publik berharap penyelidikan berjalan terang benderang. Keluarga dan kampus meminta kejelasan tanpa rumor yang tak perlu.

Mahasiswa Untag menyebut ada sejumlah “kejanggalan waktu” sebelum korban ditemukan tewas.

“Jeda waktunya panjang. Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi sejak beliau pulang dari rumah sakit hingga pagi ditemukan meninggal,” tegas Frans.

Semua rentetan waktu itu diperkirakan bisa terlihat jelas dari data digital ponsel.

Posisi AKBP Basuki Kembali Jadi Sorotan

Ponsel korban juga dianggap dapat menjelaskan relasi antara korban dan Basuki. Apakah ada komunikasi sebelumnya? Apakah mereka janjian bertemu? Atau justru ada hal lain?