Tragedi Dina Oktaviani Dibunuh Atasannya Sendiri: Motif Heryanto, Antara Cinta, Obsesi, dan Nafsu

photo author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 18:05 WIB
Polisi menjerat Heryanto, pelaku pembunuhan Dina Oktaviani, dengan pasal berlapis termasuk pembunuhan berencana dan TPKS. (Dok. Polres Purwakarta/PURWAKARTA ONLINE)
Polisi menjerat Heryanto, pelaku pembunuhan Dina Oktaviani, dengan pasal berlapis termasuk pembunuhan berencana dan TPKS. (Dok. Polres Purwakarta/PURWAKARTA ONLINE)

Jasad Dina Disembunyikan dalam Kardus

Usai memastikan korban tewas, pelaku membungkus jasad Dina ke dalam dus lemari besar.

Tubuhnya dililit lakban dari kepala hingga kaki.

Seolah belum cukup kejam, Heryanto kemudian menyewa mobil dan meminta bantuan dua rekannya untuk membuang “paket misterius” itu ke Sungai Citarum.

“Kedua rekannya tidak tahu isi kardus tersebut. Tersangka mengaku itu berisi bagong atau kiriman mistis yang tidak boleh dibuka,” ungkap Uyun.

Jasad Dina akhirnya ditemukan dua hari kemudian (7/10/2025) di Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Karawang, dalam kondisi mengambang tanpa busana.

Bukti Mengerikan: Lakban, Abu Pembakaran, dan Kardus

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan enam barang bukti penting: lakban, tali, sisa pembakaran sandal, abu pakaian korban, hingga kardus lemari yang digunakan untuk membungkus jasad.

Heryanto juga membakar pakaian Dina dan menjual motor serta perhiasannya untuk menutupi jejak.

Semua dilakukan dengan tenang dan terencana.

“Ini bukan hanya pembunuhan, tapi juga pemusnahan bukti dengan pola sadis,” ujar seorang penyidik Polres Purwakarta.

Baca Juga: Sidak Panas! KDM Ancam Aqua Subang: Truk Tidak Diganti, Izin Air Tidak Bisa Diperpanjang!

Motif: Antara Cinta dan Hasrat Iblis

Kapolres Purwakarta AKBP I Dewa Gede Putu Anom Danujaya menegaskan, motif utama pelaku adalah hasrat seksual yang dibungkus perasaan cinta bertepuk sebelah tangan.

“Dari hasil penyelidikan, pelaku tertarik pada korban secara seksual. Saat ditolak, ia melampiaskan hasratnya dengan kekerasan,” katanya.

Heryanto bahkan memaksa Dina datang dengan alasan ingin meminjam uang Rp1,5 juta.

Dina sempat menolak dan ingin mentransfer saja, tapi pelaku bersikeras.

“Dia memaksa anak saya datang ke rumahnya. Setelah itu anak saya tidak pernah pulang,” kata Yayah (53), ibu korban, dengan mata sembab.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adi Mulyadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X