Viral Video Prabowo Diputar di Bioskop, Ini Respons Istana dan Klaim Capaian Kabinet 2025

Bukan Iklan Politik? Atau Justru Strategi Soft Campaign?

Meski tidak secara langsung memuat unsur kampanye, banyak pihak menilai bahwa format penayangan video tersebut mirip dengan “soft campaign” strategi komunikasi politik yang menyampaikan pesan secara halus namun emosional.

Apalagi, narasi dalam video tidak hanya menyampaikan program, tetapi juga menyentuh sisi emosi publik dengan menampilkan visual masyarakat kecil, anak-anak, dan suasana pedesaan.

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi apakah pemutaran video tersebut merupakan bagian dari program pemerintah, promosi Kementerian, atau inisiatif pihak ketiga seperti sponsor atau komunitas.

Menariknya, setelah video tersebut selesai diputar, layar bioskop kembali menampilkan peringatan untuk tidak merekam film, sebagaimana aturan umum yang sudah berlaku lama.

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi di Masjid Jami Al-Makmur Dusun Legokbarong

Hal ini menunjukkan bahwa pemutaran video Presiden Prabowo tetap mengikuti format standar seperti penayangan iklan komersial pada umumnya meski isi pesannya jauh lebih bersifat politis dan strategis.

Fenomena pemutaran video Presiden Prabowo di bioskop mencerminkan bagaimana komunikasi politik kini merambah ruang-ruang non-tradisional, termasuk ruang hiburan.

Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap capaian pemerintahan, strategi ini bisa menjadi alat efektif membangun persepsi.

Namun, publik tetap perlu kritis terhadap isi pesan, konteks penayangan, serta akuntabilitas dari setiap klaim yang disampaikan.***