Dalam hal ini Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily juga mengatakan bahwa dia prihatin dengan adanya kekerasan di Gontor, apalagi sampai mengakibatkan seorang santri meninggal dunia.
Ace Hasan Syadzilypun meminta terhadap pengasuh pesantren Gontor mengedepankan transparansi.
"Sebaiknya pihak pesantren menyampaikan secara transparan dan terbuka tentang peristiwa kekerasan ini. Saya yakin kekerasan seperti ini bukan merupakan budaya pesantren," kata Ace, Rabu 7 September 2022.
Baca Juga: Taher, aktivis senior NU di Kiarapedes beri masukan untuk MWC Nahdlatul Ulama Kiarapedes
Menurut Ace Hasan, kasus kekerasan itu harus diproses secara pidana. Maka beliaupun meminta pengasuh pesantren menyerahkan proses hukum kepada kepolisian.
"Agar lebih meyakinkan, alangkah lebih baik pula jika dugaan pelaku kekerasan ini diserahkan pada mekanisme hukum yang berlaku. Pihak penegak hukum melakukan pengusutan atas peristiwa ini," kata Ace.
Dalam kasus ini Ace meyakini bahwa tidak ada budaya kekerasan di Pondok Pesantren.
Baca Juga: Komisi V DPR RI, Syafiuddin: Masa Jabatan Kades 9 Tahun Akan Kurangi Konflik Pasca Pilkades!
"Penegakan disiplin di pesantren pasti dilakukan dengan cara-cara yang lebih edukatif," ujar Ace.***
Artikel Terkait
Berdayakan Potensi Kader, Ansor Kiarapedes ikutkan 40 Kader NU dalam Beasiswa Kuliah
Fasilitasi Pengadaan Buku untuk Warga, Ketua ISNU Kiarapedes: Pendidikan adalah Kebutuhan Hakiki Manusia!
Komisi V DPR RI, Syafiuddin: Masa Jabatan Kades 9 Tahun Akan Kurangi Konflik Pasca Pilkades!
Aneh, manggis di Wanayasa muncul pada bulan September!
Taher, aktivis senior NU di Kiarapedes beri masukan untuk MWC Nahdlatul Ulama Kiarapedes
Guru Gembul : Demo di Indonesia tidak jauh dari tiga motif ini!
Guru Gembul : Kenaikan harga BBM adalah keharusan!
FKDT Kiarapedes Terus Bekerja Keras agar Guru Diniyah Mendapatkan BOP!
Hidup seperti sendirian. Ririn Dwi Ariyanti bawa anak kerja setelah melahirkan.
10 SUNNAH NABI SAW UNTUK MENGHIDUPKAN KEBIASAAN PRODUKTIF SEORANG MUSLIM