PURWAKARTAONLINE - Musim hujan tak hanya membawa berkah bagi pertanian, tetapi juga ancaman kesehatan yang serius.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Purwakarta mengalami lonjakan signifikan.
Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, Deni Darmawan, mengungkapkan bahwa sejak Januari 2025, tercatat 55 warga terjangkit DBD, dengan satu korban meninggal dunia.
"Ini pola yang berulang setiap awal tahun. Kami terus melakukan upaya pencegahan, seperti fogging dan edukasi kepada masyarakat," ujar Deni.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Daftar KIP Kuliah 2025, Cek Jadwal dan Syaratnya!
Tak hanya kesehatan yang mengkhawatirkan, warga Purwakarta juga menghadapi krisis energi.
Sejak diberlakukannya larangan penjualan gas LPG 3 kg di tingkat pengecer per 1 Februari 2025, masyarakat harus antre panjang di pangkalan resmi, itupun dengan stok yang terbatas.
Kondisi ini memperparah penderitaan rakyat kecil yang mengandalkan gas subsidi ini untuk memasak.
Salah satu warga Kampung Legokbarong justru berinovasi dengan menggunakan hawu atau tungku kayu bakar sebagai solusi darurat.
Baca Juga: AKP Muthia Khansa Nurwijaya Jabat Kasat Lantas Purwakarta, Ini Pesan Kapolres
“Kalau gas susah, kita kembali ke cara lama. Ini lebih murah, meskipun lebih repot,” ungkap seorang warga.
Krisis LPG ini bukan sekadar masalah antrian, tapi juga berdampak tragis.
Seorang ibu rumah tangga di Pamulang, Tangerang Selatan, dilaporkan meninggal dunia akibat kelelahan setelah antre berjam-jam demi mendapatkan gas yang kian sulit diperoleh.
Tragedi ini pun menjadi alarm keras bagi pemerintah.