PARAH! Jadi Beban Ekonomi Negara, Lansia di Jepang Diusulkan Bunuh Diri Massal!

photo author
- Senin, 24 April 2023 | 17:53 WIB
Ilustrasi lansia di Jepang. Seorang asisten profesor ekonomi di Yale University mengusulkan bunuh diri massal untuk penduduk lanjut usia di Jepang sebagai solusi atas masalah sosial yang dihadapi negara tersebut.  (IMF. org)
Ilustrasi lansia di Jepang. Seorang asisten profesor ekonomi di Yale University mengusulkan bunuh diri massal untuk penduduk lanjut usia di Jepang sebagai solusi atas masalah sosial yang dihadapi negara tersebut. (IMF. org)

 

Seorang asisten profesor ekonomi di Yale University mengusulkan bunuh diri massal untuk penduduk lanjut usia di Jepang sebagai solusi atas masalah sosial yang dihadapi negara tersebut. Artikel ini membahas tentang kontroversi yang terjadi akibat pernyataan tersebut dan pandangan ekstrem yang dimiliki oleh asisten profesor tersebut.

PURWAKARTA ONLINE - Seorang asisten profesor ekonomi di Yale University menuai kecaman setelah mengusulkan ide bunuh diri massal untuk penduduk lansia di Jepang. 

Usulan tersebut dilontarkan setelah ditanya mengenai cara menangani masalah sosial yang dihadapi masyarakat Jepang, yang kini didominasi oleh lansia.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Terbaru: Semua Hal Menarik yang Akan Terjadi pada Senin 24 April 2023!

Fenomena ini menjadi beban ekonomi bagi Jepang karena lansia memerlukan bantuan sosial sementara kekurangan penduduk usia produktif. 

Asisten profesor tersebut berpendapat bahwa satu-satunya solusi untuk masalah ini adalah bunuh diri massal atau seppuku massal bagi orang tua.

Seppuku atau ritual bunuh diri kuno dari prajurit samurai Jepang ini dilakukan dengan menusuk diri sendiri di perut dengan pedang pendek hingga terjadi luka yang fatal. 

 Baca Juga: Kyai Maruf Amin Ngukur Jas untuk Baca Doa, Saat Deklarasi Malah Jadi Wapres: Romy Ungkap Kelemahan Mahfud MD!

Meskipun sudah ditinggalkan oleh zaman, ide bunuh diri massal yang diusulkan oleh asisten profesor tersebut menimbulkan kecaman dari masyarakat.

Asisten profesor ini juga pernah mengomentari euthanasia, sebuah praktik medis untuk mematikan pasien yang sedang sekarat dan sudah legal di sejumlah negara. 

Menurutnya, euthanasia dapat menjadi praktik wajib di masa depan.

 Baca Juga: Menteri Pertanian G-7 Kutuk Perang Rusia-Ukraina dan Bahas Dampaknya pada Ketahanan Pangan Global!

Setelah kecaman yang dilontarkan terhadapnya, dalam wawancara dengan New York Times, Narita mengatakan bahwa pernyataannya telah "dikutip di luar konteks". 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X