Polemik Pamer Harta dan Hedonisme AKP Agnis Juwita Manurung: Fakta Terungkap Setelah Klarifikasi Kapolres!

PURWAKARTA ONLINE - AKP Agnis Juwita Manurung, Kasat Lantas Polres Malang, menjadi sorotan publik karena sering terlihat menggunakan barang-barang mewah.

Video viral di TikTok yang diunggah oleh akun @pejabatcurangAKP Agni Juwita Manurung menunjukkan bahwa dia mampu membeli barang-barang mahal seperti sepeda seharga 52 Juta, Tas Gucci, Kacamata Dior, dan Tas LV meskipun gajinya hanya Rp 4 juta.

Tudingan pamer harta dan hedonisme AKP Agnis Juwita Manurung mencuat di media sosial dan mendapat perhatian luas.

Baca Juga: Polsek Plered Purwakarta Amankan 2 Sepeda Motor yang Akan Digunakan untuk Tawuran Antar Kampung di Desa Sempur

Baca Juga: Ketentuan Terbaru Pemberian THR Keagamaan 2023 untuk Pekerja/Buruh di Perusahaan, Sesuai Surat Edaran Menaker!

Namun, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, membantah tudingan tersebut dan mengklarifikasi bahwa barang-barang yang dimiliki oleh AKP Agnis tidak semuanya merek mewah.

Beberapa barang merupakan pinjaman dari teman atau orang tua, sedangkan barang lain adalah merek dalam negeri yang mirip dengan barang mewah yang ditunjukkan dalam video.

AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan terkait video tersebut dan melakukan pengecekan terhadap kebenaran tudingan tersebut.

Baca Juga: Inilah Mengapa Kasus HIV-AIDS di Purwakarta Meningkat Drastis Hingga Tahun 2022!

Baca Juga: Revolusi Kendaraan Listrik: Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Dunia?

"Postingan yang beredar di TikTok awalnya, dari hari Jumat kami sudah dilapori oleh yang bersangkutan (Agnis). Jadi yang bersangkutan sudah lapor ke kami ada akun baru yang memposting video narasi framing tentang yang bersangkutan," terang AKBP Putu Kholis Aryana.

Setelah mendengarkan klarifikasi dari AKP Agnis Juwita Manurung dan memeriksa bukti-bukti yang disampaikan, pihak kepolisian menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak sepenuhnya benar.

"Setelah mendengarkan klarifikasi, kami lakukan verifikasi. Ternyata memang barang-barang yang dimiliki berbeda. Tidak sama mereknya," tegasnya.

Baca Juga: 5 Modus Korupsi di Desa yang Merugikan Masyarakat: Kasus Nyata yang Terjadi di Indonesia!