PURWAKARTA ONLINE - Puncak arus mudik Lebaran 2025 sudah mulai terlihat pada pagi hari H-2, dengan kepadatan lalu lintas (lalin) yang terjadi di sejumlah titik strategis, terutama di Jalan Tol Cikampek dan Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ).
Sejumlah pengendara yang menuju arah timur menghadapi tantangan kemacetan yang cukup signifikan, yang mengharuskan adanya rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran perjalanan.
Kepadatan Lalu Lintas di Tol Cikampek
Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak Jasa Marga, pada Sabtu pagi (29/3/2025), tepatnya sekitar pukul 08.05 WIB, kondisi di rest area Karawang Timur Km 57 arah Cikampek masih diterapkan sistem buka tutup untuk mengatur kepadatan.
Baca Juga: PAFI, Sejarah dan Peran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia dalam Dunia Kesehatan
Selain itu, di sepanjang jalur tol, tepatnya dari Karawang Barat Km 47+200 hingga Cikampek Utama Km 70, diberlakukan sistem contraflow untuk kendaraan kecil di jalur kanan.
“Tol Cikampek di beberapa titik mulai dari Cikunir hingga Bekasi Barat terpantau padat.
Kondisi serupa juga terlihat di kawasan Bekasi Timur hingga Tambun, serta di Cibitung-Cikarang Barat yang mengalami kemacetan,” ungkap Jasa Marga melalui akun media sosial X.
Kepadatan juga terjadi di beberapa titik lainnya, seperti Cibatu-Cikarang Pusat hingga Karawang Barat, yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Namun, meski demikian, beberapa ruas jalan, seperti Cikampek-Dawuan-Cikarang-Cikunir-Cawang, terpantau relatif lancar.
Baca Juga: Jumlah Desa di Kabupaten Bangka, Daftar Lengkap Desa dan Kelurahan per Kecamatan
Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) Arah Timur Padat
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) arah timur.
Di jalur ini, kepadatan lalu lintas cukup tinggi, sehingga pihak berwenang menerapkan rekayasa lalu lintas one way yang dimulai dari GT Cikampek Utama Km 70 hingga Salatiga KM 459.
Artikel Terkait
Kapan Lebaran 2025? Muhammadiyah dan NU Berbeda Metode, Pemerintah Tunggu Sidang Isbat
Gempa Myanmar-Thailand Picu Alarm Tsunami, BMKG: Tanah Lunak Bangkok Memperparah Dampak
Berapa kecamatan di Kabupaten Lingga? Daftar Lengkap Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Inilah Makanan Khas Batanghari yang Legit dan Sarat Makna, Cocok untuk Takjil dan Idul Fitri
Menggugah Selera! 8 Makanan Khas Kepulauan Meranti yang Wajib Dicoba
Apa Nama Suku di Kerinci? Mengenal Uhang Kinci dan Warisan Budaya Sejarahnya
Kabupaten Kaur suku apa? Jejak Etnis, Bahasa, dan Keragaman di Bengkulu
Indramayu itu Jawa atau Sunda? Mengenal Identitas Budaya di Perbatasan Jawa Barat
Jumlah Desa di Kabupaten Bangka, Daftar Lengkap Desa dan Kelurahan per Kecamatan
PAFI, Sejarah dan Peran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia dalam Dunia Kesehatan