Indramayu itu Jawa atau Sunda? Mengenal Identitas Budaya di Perbatasan Jawa Barat

PURWAKARTA ONLINE, Indramayu - Indramayu, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Barat, seringkali memicu pertanyaan: apakah Indramayu itu Jawa atau Sunda? Secara administratif, wilayah ini memang berada di bawah Provinsi Jawa Barat, yang identik dengan budaya Sunda. Namun, kenyataannya lebih kompleks dari sekadar batas geografis.

Di Persimpangan Budaya

Indramayu didirikan pada 7 Oktober 1527, dan sejak lama menjadi wilayah strategis. Terletak di jalur Pantura—arteri utama perekonomian Jawa—Indramayu menjadi tempat persinggahan para perantau dari berbagai daerah.

Mayoritas penduduknya berbicara dalam bahasa Jawa dialek Dermayon, yang mirip dengan bahasa Cirebon. Namun, di wilayah selatan dan barat daya, pengaruh bahasa Sunda lebih kental. Fenomena ini membuat Indramayu menjadi "jembatan budaya" antara Jawa dan Sunda.

Jalur Pantura dan Pengaruh Ekonomi

Sebagai daerah yang dilintasi jalur Pantura, Indramayu kerap menjadi tempat transit para pekerja migran dari Jawa Timur dan daerah lain. Hal ini turut memperkuat pengaruh budaya Jawa di wilayah ini. Stasiun Jatibarang, salah satu stasiun terbesar di Daerah Operasi 3 Cirebon, juga menjadi saksi lalu lintas budaya yang dinamis.

PAFI dan Peran Ahli Farmasi di Indramayu

Di tengah keragaman budaya, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) turut berkontribusi dalam pengembangan kesehatan masyarakat. Didirikan pada 13 Februari 1946 di Yogyakarta, PAFI menjadi wadah bagi tenaga farmasi, termasuk di Kabupaten Indramayu, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

PAFI Indramayu berperan dalam:

- Meningkatkan standar pelayanan farmasi

- Memastikan ketersediaan obat yang berkualitas

- Mendukung edukasi kesehatan masyarakat

Jawa atau Sunda?

Indramayu adalah perpaduan unik antara Jawa dan Sunda. Meski secara administratif masuk Jawa Barat, budaya dan bahasa masyarakatnya lebih dekat dengan Jawa. Namun, pengaruh Sunda tetap ada, terutama di wilayah selatan.