Demo "Senin Hitam" Pegawai Kemendikti Saintek: Akibat Pemecatan Sepihak dan Krisis Kepemimpinan

photo author
- Selasa, 21 Januari 2025 | 06:13 WIB
Demo pegawai Kemendikti Saintek
Demo pegawai Kemendikti Saintek

PURWAKARTA ONLINE - Puluhan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melakukan aksi demonstrasi yang mengguncang publik pada Senin (20/1/2025).

Dalam aksi yang disebut "Senin Hitam" tersebut, para aparatur sipil negara (ASN) menyuarakan ketidakadilan yang mereka alami di bawah kepemimpinan Menteri Dikti Saintek, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Puncak kemarahan ASN muncul setelah pemecatan Neni Herlina, Prahum Ahli Muda dan Penanggung Jawab Rumah Tangga Setditjen Diktiristek.

Neni mengungkapkan, dirinya diperlakukan tidak adil oleh pimpinan. "Tiba-tiba pimpinan masuk ke ruangan kami dan memerintahkan saya pindah ke Kemendikdasmen. Saya keluar dan shalat," ungkap Neni dengan nada emosional.

Baca Juga: Heboh! Satryo Soemantri Brodjonegoro, ASN Kemendikti Saintek Gelar Senin Hitam, Protes Pemecatan Tak Adil, Begini Faktanya

Tak hanya itu, pemecatan juga menimpa sekretariat pimpinan tanpa prosedur jelas. "Pada 1 Desember 2024, sekretariat pimpinan diberhentikan hanya melalui telepon," imbuh Neni.

Aksi tersebut diperparah oleh viralnya rekaman suara yang diduga milik Menteri Satryo sedang meluapkan kemarahan terkait masalah air di rumah dinasnya.

Video ini memicu reaksi keras dari publik dan menambah panas suasana.

Menteri Satryo memberikan tanggapan, menyebut aksi demo ini sebagai dampak dari kebijakan mutasi besar-besaran demi efisiensi anggaran.

Baca Juga: Kisruh Kemendikti Saintek! Menteri Satryo Disorot Gara-gara Demo ASN

"Kita ingin membenahi sebagaimana arahan Presiden untuk hemat anggaran," jelasnya. Namun, kebijakan ini dinilai ASN sebagai bentuk kesewenang-wenangan yang melanggar hak mereka.

Aksi "Senin Hitam" menjadi momentum kritik terhadap gaya kepemimpinan yang dianggap otoriter.

Para ASN bahkan menyebut nama istri menteri dalam spanduk kritik, menunjukkan ketidakpuasan yang sudah mengakar.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X