Simpang Siur Ketahanan Pangan, Gapoktan Pusaka Mandiri Adakan Koordinasi Antar Stakeholder

PURWAKARTA ONLINE – Dalam upaya menghadapi tantangan ketahanan pangan, Gapoktan Pusaka Mandiri Desa Pusakamulya mengadakan rapat koordinasi bersama stakeholder terkait pada Jumat (19/01/2025) malam.

Rapat berlangsung di Ruang Badami, Sekretariat Gapoktan Pusaka Mandiri, Gg. Masjid Jami Al-Makmur, Dusun Legokbarong, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.

Hadir dalam pertemuan ini Ketua Gapoktan Pusaka Mandiri, Asep Rahmat Saleh Setiaji, S.H. (Zaenx), Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman, Penyuluh Pertanian Desa Atang Rusmana, Ketua BPD Ali Hasanudin, Pendamping Lokal Desa (PLD) Enjang Sugianto, Kepala Desa Hj. Nunung Rahayu, serta sejumlah tokoh petani.

Ketahanan Pangan Jadi Sorotan Utama

Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas nasional.

“Ketahanan pangan adalah kunci utama keberlangsungan negara. Tantangan iklim dan situasi geopolitik global dapat memicu kerawanan pangan,” jelasnya.

Baca Juga: Asmara Gen Z Episode 51, Fattah Harus Pilih Zara atau Aqeela?

Ia juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali lumbung pangan sebagai langkah antisipasi.

“Pendataan petani dan ketersediaan alsintan harus menjadi prioritas agar program ini berjalan optimal,” tambahnya.

Akar Masalah Petani di Desa

Ketua Gapoktan Zaenx menyoroti beberapa kendala utama yang dihadapi petani, mulai dari benih yang tidak sesuai hingga permasalahan irigasi.

“Benih padi yang cocok di sini, seperti MAPAN, sering kali tidak tersedia. Selain itu, banyak sawah yang beralih fungsi menjadi kebun teh akibat minimnya ketersediaan air,” ujar Zaenx.

"Dari TNI, Desa, BPP, semua bicara ketahanan pangan. Nah, kita bertemu di Ruang Badami ini untuk fokus bahas itu. Jangan sampai kami, petani, yang katanya ujung tombak dalam program ini malah dapat info simpang siur, tapi tidak jelas," terangnya.

Masalah lain yang mencuat adalah alih fungsi lahan yang tidak produktif.