PURWAKARTA ONLINE - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa, Babinsa Desa Pusakamulya, Sertu Ahmad Fathur Rohman, memimpin rapat gabungan bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pusaka Mandiri.
Pertemuan ini berlangsung di Ruang Badami, Sekretariat Gapoktan Pusaka Mandiri, Dusun Legokbarong, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, pada pukul 20.00 WIB.
Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua Gapoktan Asep Rahmat Saleh Setiaji, S.H., alias Zaenx, Penyuluh Pertanian Atang Rusmana, Ketua BPD Ali Hasanudin, Pendamping Lokal Desa Enjang Sugianto, Kepala Desa Hj. Nunung Rahayu, serta sejumlah tokoh petani Desa Pusakamulya.
Ketahanan Pangan Sebagai Prioritas
Dalam sambutannya, Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai pondasi utama stabilitas negara.
"Ketahanan pangan adalah kunci pokok semua negara. Tantangan iklim hingga situasi perang dapat mengancam ketersediaan pangan, bahkan di tingkat lokal," ujar Sertu Ahmad Fathur Rohman.
Baca Juga: Pohon Tua Ratusan Tahun di Purwakarta Tumbang, Salon dan Listrik Ikut Terdampak
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah, melalui program nasional, sedang berupaya menghidupkan kembali lumbung pangan sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi darurat.
"Kami sudah mendata kebutuhan alat mesin pertanian (alsintan) dan menyampaikan keluhan petani melalui Gapoktan kepada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Ketahanan pangan menjadi kunci utama menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan konflik internasional," lanjutnya.
Masalah Air dan Benih yang Tidak Cocok
Ketua Gapoktan Pusaka Mandiri, Zaenx, menyampaikan tantangan yang dihadapi petani di Desa Pusakamulya, termasuk keterbatasan air dan benih yang tidak sesuai.
"Beberapa sawah terpaksa dialihfungsikan menjadi kebun teh karena kurangnya pasokan air. Selain itu, benih yang tersedia dari BPP seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan di sini," kata Zaenx.
Ia juga mengusulkan agar pemerintah desa turun tangan dalam pendataan petani, khususnya untuk memastikan mereka terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sehingga dapat mengakses pupuk bersubsidi.
Artikel Terkait
Transformasi Kesenian Genye di Purwakarta, Dari Tradisi ke Ikon Budaya
Uniknya Kesenian Genye, Ikon Seni Helaran dari Purwakarta
Transformasi Tari Genye, Seni Tradisional Purwakarta yang Harus Dilestarikan
Pohon Tua Ratusan Tahun di Purwakarta Tumbang, Salon dan Listrik Ikut Terdampak
Spesifikasi Maxus MIFA 7 dan MIFA 9, Mobil Listrik Premium Rakitan Purwakarta
Keistimewaan Kota Purwakarta, Kota Strategis dengan Warisan Sejarah dan Wisata Modern, Ternyata Ini Didalamnya!
Beginilah Keistimewaan Kota Purwakarta, Kota Penuh Pesona dengan Hotel Gantung Tertinggi di Purwakarrta
Wisata Taman Air Mancur Sribaduga, Kebanggaan Kabupaten Purwakarta di Asia Tenggara, Wisatawan Tertarik Dengan Ini!
PCNU Purwakarta Konsolidasi Program ke Seluruh Kecamatan, Berikut Jadwal dan Penanggung Jawabnya
Fokus Ketahanan Pangan, Rapat Gabungan Desa Pusakamulya Kiarapedes Purwakarta