PURWAKARTA ONLINE, Kairo - Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap tegas di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8), Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024).
Ia menyatakan bahwa dunia muslim kehilangan pengaruh akibat perselisihan internal.
“Populasi muslim dunia mencapai 2 miliar orang. Kita punya sumber daya besar. Tapi karena sering berselisih, kita tidak dihormati. Suara kita tidak didengar,” kata Prabowo di hadapan para pemimpin dunia.
Ia menyoroti konflik yang melibatkan pemimpin muslim, seperti di Sudan, Libya, dan Yaman.
Baca Juga: Setelah Ditinggal PDIP, Akankah Jokowi Bergabung dengan Gerindra?
Menurutnya, selama perselisihan ini terus terjadi, negara muslim tidak akan bisa membantu Palestina secara signifikan.
“Kita hanya bisa memberikan deklarasi dukungan. Tapi apakah itu cukup? Kita harus bersatu!” serunya.
Prabowo juga mengkritik kebiasaan dunia muslim yang hanya mengirim bantuan kemanusiaan tanpa upaya nyata untuk menyelesaikan akar masalah.
Ia mengajak negara muslim untuk menyadari potensi besar mereka dan bekerja sama demi masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: PHK Massal Divisi Produksi ANTV, Apa yang Terjadi?
“Indonesia telah berusaha melakukan yang terbaik. Tapi kita tidak bisa melakukannya sendiri. Saya menyerukan persatuan,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Tak Sanggup Jadi Pejabat, Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet: Sebuah Pembelajaran bagi Prabowo
Prabowo Rekrut UAH Gantikan Miftah Maulana, Pembelajaran Berharga untuk Pejabat Publik
Nama Adi Hidayat Mencuat, Presiden Prabowo Rekrut UAH Gantikan Miftah Maulana, Benarkah?
Kontroversi UAH Buat Namanya Mencuat, Presiden Prabowo Rekrut Gantikan Miftah Maulana, Benarkah?
Ustadz Adi Hidayat dan Presiden Prabowo, Resmi Gantikan Gus Miftah?
Hoaxs! Ustadz Adi Hidayat dan Presiden Prabowo, Resmi Gantikan Gus Miftah?
Dukungan Komisi X DPR Terhadap Gagasan Prabowo, Tambah Jam Olahraga di Sekolah
Prabowo Subianto di KTT D-8: Seruan Persatuan Dunia Muslim dan Tawaran Kontroversial untuk Koruptor
Prabowo Subianto Murka di KTT D-8, Kapan Kita Bersatu Demi Palestina?
Apa Maksudnya? Ide Prabowo untuk Koruptor: Peluang Baru atau Ancaman Pemberantasan Korupsi?