PURWAKARTA ONLINE, Rabithah Alawiyah, 9 September 2024 – Polemik nasab habib kembali mencuat ke permukaan setelah pernyataan kontroversial dari Novel Alaydrus yang menganggap pengkritik habaib seperti iblis.
Dalam acara yang disiarkan di Rabithah Alawiyah pada Minggu, Guru Gembul mendapat kesempatan pertama untuk berbicara, dan ia tidak segan-segan mengkritik pandangan tersebut.
Dalam pidatonya yang penuh semangat, Guru Gembul mengungkapkan, "Jangan sampai kita menyalahkan pihak lain atas segala kemunduran atau konflik yang terjadi di kalangan umat Muslim. Mengapa kita harus menyalahkan setan, elite global, atau konspirasi lainnya jika kita sendiri tidak mau introspeksi?"
Guru Gembul menyampaikan bahwa kemarahan yang muncul karena kritik terhadap habaib adalah reaksi yang wajar dari kecintaan umat terhadap Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Sukses Juara 2, SSB Pusaka Muda Langsung Fokus Turnamen U-12 dan U-13 di Karawang
Namun, ia menekankan bahwa Nabi sendiri tidak pernah anti-kritik.
Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW selalu terbuka terhadap musyawarah dan kritik dari para sahabatnya.
Misalnya, ketika strategi dalam Perang Uhud dikritik dan dinilai kurang efektif, Nabi menerima kritik tersebut dan tidak menyalahkan sahabatnya.
Pernyataan dari Novel Alaydrus yang menyamakan kritik terhadap habaib dengan iblis dinilai Guru Gembul sebagai sebuah bentuk penghindaran tanggung jawab.
Baca Juga: Profil Perjalanan Gus Sakti dan Yasmin Nur: Pasangan Visioner dari Tulungagung yang Menginspirasi
"Kita tidak bisa menyalahkan setan atau pihak luar atas masalah internal kita. Jika kita mengalami perpecahan atau kemunduran, mari kita introspeksi diri. Apakah kita sudah melakukan yang terbaik atau malah mengandalkan alasan-alasan eksternal untuk menghindari tanggung jawab?"
Guru Gembul juga menggarisbawahi bahwa sentimen negatif yang berkembang bukanlah hasil dari konspirasi pihak luar, tetapi lebih pada ketidakmampuan kita sendiri dalam menghadapi perbedaan pendapat.
"Jangan biarkan diri kita terpecah belah hanya karena kita tidak bisa menerima kritik atau perbedaan pandangan. Mari kita jadikan ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas umat."
Dalam penutup pidatonya, Guru Gembul menegaskan bahwa introspeksi diri adalah kunci untuk membangun umat yang lebih baik dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi-narasi yang tidak produktif.
Artikel Terkait
Habib Syech Klaim Hak Cipta Yalal Wathon Tanpa Izin Ahli Waris? Padasuka Bekasi Pertanyakan Royalti!
Ustad Bahril Sebut Habib Syech Rampok Hak Cipta Yalal Waton!
Heboh! Ustad Bahril Ulum Tuduh Habib Syech Rampok Hak Cipta Lagu Yalal Wathon, PBNU Diminta Bertindak
Klaim Hak Cipta Yalal Waton, Habib Syech Dituntut Menghormati Warisan Budaya
Habib Syech Klaim Hak Cipta Mars Syubanul Wathon, Keluarga Besar KH Wahab Chasbullah Bereaksi
Habib Syech Dituding Klaim Hak Cipta Mars Syubbanul Wathon
Habib Syech Klaim Hak Cipta Mars Syubbanul Wathan, Kontroversi Heboh di Kalangan NU dan Keluarga KH Wahab
Guru Gembul Bongkar Polemik Nasab Ba'alawi, Sentimen atau Kajian? Habib Rizieq hingga Bahar bin Smith!
Sakit Hati Umat Islam! Habib Bahar dan Kontroversi Cium Kaki Santri, Guru Gembul Bongkar Fakta Mengejutkan di Rabithah Alawiyah
Serang Oknum Habib! Prolog Guru Gembul di Rabithah Alawiyah