Perang Bubat Berdasarkan Kitab Pararaton, Benarkah Gajah Mada Jadi Dalang?

photo author
- Minggu, 8 September 2024 | 18:05 WIB
Ilustrasi Perang Bubat (Yt. TaksakaSeta)
Ilustrasi Perang Bubat (Yt. TaksakaSeta)

PURWAKARTA ONLINE - Perang Bubat, sebuah peristiwa kontroversial yang hingga kini masih menyisakan polemik antara Jawa dan Sunda.

Banyak yang meyakini bahwa peristiwa ini adalah dosa politik Gajah Mada dan menjadi cikal bakal mitos yang melarang pernikahan antara dua etnis besar ini.

Namun, benarkah perang ini sungguh terjadi?

Ataukah hanya mitos yang diciptakan untuk memecah belah kesatuan bangsa?

Dalam sebuah diskusi di channel YouTube ASISI Channel pada 30 Agustus 2024, narasumber Mas Asisi membahas Perang Bubat berdasarkan dua sumber utama: Kitab Pararaton (sumber Jawa) dan Carita Parahyangan (sumber Sunda).

Kedua kitab ini memberikan narasi yang berbeda, namun keduanya menjadi rujukan utama bagi para sejarawan yang ingin mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis ini.

Baca Juga: Habib Syech Klaim Hak Cipta Mars Syubbanul Wathan, Kontroversi Heboh di Kalangan NU dan Keluarga KH Wahab

Perang Bubat, Dosa Politik Gajah Mada?

Menurut Mas Asisi, Perang Bubat dianggap sebagai kesalahan besar Gajah Mada, Mahapatih Majapahit yang berambisi menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Narasi ini kerap kali menyudutkan Gajah Mada sebagai tokoh licik yang menyebabkan perpecahan antara Sunda dan Jawa.

Bahkan, ada mitos yang berkembang bahwa sejak saat itu, orang Sunda dan Jawa tidak boleh menikah.

Namun, pertanyaan yang muncul adalah: Apakah benar perang ini pernah terjadi?

Menurut para arkeolog seperti Hasan Jafar, dari puluhan prasasti yang ditemukan baik di wilayah Sunda maupun Majapahit, tidak ada satu pun yang secara eksplisit menceritakan Perang Bubat.

Ini tentu mengherankan, mengingat besarnya dampak yang konon ditimbulkan oleh peristiwa tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X