Misteri Kematian Selebgram Ella Usai Sedot Lemak: Polisi Segel Klinik, Rencana Ekshumasi di Depok

photo author
- Senin, 5 Agustus 2024 | 12:05 WIB
Ilustrasi - Perkembangan kasus kematian selebgram usai sedot lemak  ((freepik.com/freepik))
Ilustrasi - Perkembangan kasus kematian selebgram usai sedot lemak ((freepik.com/freepik))

Purwakarta Online, Depok – Kasus kematian selebgram Ella Nanda Sari Hasibuan (30) usai menjalani prosedur sedot lemak di WSJ Clinic, Beji, Depok, kini menjadi sorotan publik. Polisi tengah menyelidiki dugaan malpraktik yang menyebabkan kematian wanita asal Medan tersebut. Garis polisi kini telah dipasang di klinik yang menjadi tempat terakhir Ella menjalani perawatan kecantikan yang berujung tragis.

Menurut pantauan di lokasi pada Minggu (4/8/2024), WSJ Clinic tampak sepi tanpa aktivitas. Pagar dan pintu masuk klinik itu kini ditandai dengan garis polisi, tanda bahwa tempat tersebut sedang dalam penyelidikan. Penyegelan dilakukan oleh pihak kepolisian setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis (1/8/2024).

Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, mengonfirmasi bahwa penyegelan dilakukan segera setelah olah TKP. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut sampai kapan klinik ini akan disegel. "Kamis setelah olah TKP [ditutupnya]," ujar Made singkat.

Dugaan Malpraktik yang Menelan Korban

Kematian Ella terjadi setelah ia menjalani prosedur sedot lemak di klinik kecantikan WSJ pada 22 Juli 2024. Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini. “Kita menemukan kasus yang diduga malpraktik di wilayah Beji, di salah satu klinik kecantikan,” kata Arya kepada wartawan.

Lebih lanjut, Arya menyatakan bahwa pihaknya baru mengetahui kasus ini melalui media sosial beberapa hari setelah kejadian. Ia menegaskan pentingnya penyelidikan yang mendalam untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. “Ini menjadi perhatian kita, karena kita tidak ingin kejadian-kejadian berikutnya di mana orang masuk ke klinik kecantikan kemudian berakhir dengan meregang nyawa,” imbuh Arya.

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa dua saksi dari pihak klinik tersebut untuk mengungkap penyebab kematian Ella. Meski demikian, penyebab pasti kematian masih dalam tahap investigasi, dan polisi tidak menutup kemungkinan akan melakukan ekshumasi.

Rencana Ekshumasi dan Penyelidikan Lebih Lanjut

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana melakukan ekshumasi terhadap jasad Ella untuk mengungkap lebih jauh penyebab kematiannya. Namun, rencana ini masih dalam tahap komunikasi dengan pihak keluarga korban.

Ekshumasi, atau penggalian kubur untuk pemeriksaan lebih lanjut, dilakukan jika ada kecurigaan terhadap penyebab kematian yang tidak wajar. “Karena proses pembuktian itu, penyidikan harus berbasis ilmiah, scientific crime investigation, menggunakan berbagai keilmuan sehingga menjadi terang peristiwanya,” jelas Ade Ary.

Pihak kepolisian juga sedang berkoordinasi dengan Polda Sumatera Utara, mengingat Ella telah dimakamkan di kampung halamannya di Medan. Jadwal pasti ekshumasi belum ditentukan, menunggu persetujuan dari keluarga dan koordinasi dengan tim forensik.

Barang Bukti yang Diamankan

Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari TKP, termasuk alat sedot lemak yang digunakan dalam prosedur tersebut. Selain itu, plang bertuliskan "Klinik Pratama" dan peralatan lainnya yang digunakan untuk operasi bedah juga turut disita.

“Alat yang dipakai untuk sedot lemak, namanya saya nggak tahu persis, yang jelas alat yang dipakai untuk sedot lemak itu kita amankan, termasuk plang bertuliskan 'Klinik Pratama' dan peralatan lainnya,” jelas Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Suardi Jumaing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X