Purwakarta Online - Kabar mengenai efek samping vaksin Covid-19 dari AstraZeneca telah menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Dalam sebuah gugatan class action di Inggris, AstraZeneca akhirnya mengakui bahwa vaksin buatannya memiliki potensi untuk memicu thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS), sebuah kondisi langka namun serius. Tetapi, apa sebenarnya TTS itu?
Thrombosis Thrombocytopenia Syndrome (TTS): Apa yang Harus Diketahui?
TTS merupakan sindrom yang terjadi secara sangat jarang setelah seseorang mendapatkan vaksin Covid-19, terutama vaksin AstraZeneca. Sindrom ini merupakan kombinasi antara pembekuan darah yang abnormal (thrombosis) dan jumlah trombosit yang rendah (thrombocytopenia). Dalam kasus ini, pembekuan darah yang tidak normal dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk otak, perut, paru-paru, vena ekstremitas, dan arteri.
Mekanisme TTS: Apa yang Terjadi dalam Tubuh?
Trombosis terjadi ketika bekuan darah terbentuk di dalam pembuluh darah, yang dapat mengganggu aliran darah normal. Trombositopenia, di sisi lain, adalah kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah sangat rendah. Trombosit adalah komponen penting dalam pembekuan darah dan jumlah yang rendah dapat menyebabkan pendarahan berlebihan.
Gejala TTS: Bagaimana Mengenali dan Mengatasi?
Terdapat sejumlah gejala yang harus diwaspadai sebagai indikasi kemungkinan TTS, antara lain:
- Nyeri dada
- Sakit kepala yang berlangsung lebih dari 48 jam setelah vaksinasi, disertai dengan gejala seperti mual dan muntah
- Penglihatan kabur
- Kesulitan berbicara
- Kesulitan bernapas
- Bercak darah kecil di bawah kulit (petechiae)
- Sakit perut yang terus-menerus
- Bengkak di kaki
Jika seseorang mengalami gejala tersebut dalam rentang waktu 4 hingga 42 hari setelah menerima vaksin, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis.
Respons Pemerintah dan Ahli Kesehatan:
Pemerintah dan ahli kesehatan Indonesia, seperti Kementerian Kesehatan dan Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), telah memberikan respons terhadap isu ini. Mereka menegaskan bahwa meskipun TTS adalah efek samping yang langka, tetapi serius terkait dengan beberapa vaksin, seperti AstraZeneca, namun risiko ini sangat kecil dibandingkan dengan manfaatnya dalam mencegah penyakit Covid-19.
Data Kasus TTS di Berbagai Negara:
Data menunjukkan bahwa kejadian TTS bervariasi di berbagai negara. Misalnya, India melaporkan kejadian sekitar 0,61 per juta dosis, sementara Inggris melaporkan sekitar 4 kasus per juta dosis, dan Jerman melaporkan sepuluh kasus per juta dosis.
Artikel Terkait
Hardiknas 2024: Mengenang Perjuangan Ki Hadjar Dewantara dan Merdeka Belajar
Rosmini Pengemis Viral: Perjalanan dari Desa ke Dunia yang Tidak Dikenal
Rosmini: Dari Viral di Media Sosial Hingga Perawatan di RSJMM Kota Bogor
Prakerja Gelombang 67: Meningkatkan Kompetensi dan Meraih Peluang
Peluang Emas: Registrasi Kartu Prakerja Gelombang 67 Tahun 2024 Telah Dibuka!
Prabowo Terima Telepon dari PM Kanada Justin Trudeau: Bahas Kelanjutan Kerja Sama Bilateral
Prabowo Subianto dan PM Kanada Trudeau Berbagi Keakraban dalam Percakapan Telepon yang Hangat
PNS, TNI, dan Polri Antisipasi Gaji ke-13 Tahun 2024: Kapan Cair dan Berapa Besarnya?
Ada Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta Perseorangan, Dian Hadiana: Dipersilahkan Lebih Dulu Menyerahkan Berkas Dukungan
AstraZeneca Akui Efek Samping Langka dari Vaksin Covid-19: Mengenal Thrombosis Thrombocytopenia Syndrome (TTS)