Dua Kaki Jokowi Berpijak dengan Kokoh: Satu di Ganjar, Satu Lagi di Prabowo

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut Gibran sebagai "opsi yang paling penting" dalam bursa cawapres Prabowo.

Prabowo Terbuka, Dukungan Rakyat Jadi Patokan Utama

Prabowo Subianto sendiri juga terbuka dengan usulan ini.

Ia menyatakan bahwa kursi cawapres akan dibahas bersama rekan koalisi, dan aspirasi rakyat menjadi patokan utama.

Hal ini mencerminkan demokrasi yang lebih terbuka dan responsif terhadap kehendak rakyat.

"Ya gimana kalau kehendak rakyat begitu, ya ini kita tidak bicara kehendak elite, tetapi ini karena ada dukungan dari rakyat," kata Prabowo.

Baca Juga: Diduga Pembunuh Muhamad Rauf Adalah Ibu Kandung, Paman, dan Kakeknya Sendiri

Koalisi Indonesia Maju: Reaksi Campur Aduk

Namun, reaksi terhadap usulan ini tidaklah seragam di seluruh koalisi.

Partai Golkar masih mendorong nama Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden, sementara PAN menolak keras usulan Gibran dan tetap mendukung Erick Thohir.

Tampaknya, adanya keragaman pendapat ini mencerminkan ketidakpastian di antara partai-partai koalisi tentang bagaimana melihat masa depan politik Indonesia.

Tujuan Tersembunyi

Saat kita mencoba merunut dan membongkar langkah-langkah ini, ada pertanyaan besar yang mengemuka: Mengapa Gerindra berusaha begitu keras memasangkan Prabowo dengan Gibran?

Menurut analis politik Pangi Syarwi Chaniago, Gerindra mungkin mencoba memastikan dukungan Jokowi dengan menggandeng Gibran.

Baca Juga: Mudahnya Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 62: Peluang Terbaik untuk Pengembangan Karir Anda