Sejak zaman Bung Karno hingga kini, CIA patut diwaspadai!

photo author
- Selasa, 19 April 2022 | 19:14 WIB
CIA 'ganggu' Indonesia sejak zaman Presiden Soekarno.
CIA 'ganggu' Indonesia sejak zaman Presiden Soekarno.

Baca Juga: Sri Mulyani: Rp 455 T telah dialokasikan untuk Program PC-PEN 2022

Syukur masalah itu tak sempat terekspos ke media massa di Indonesia atau pun internasional meski tiap pagi hari ada puluhan ”nyamuk” pers berada di teras depan dapur Istana untuk dapat berita-berita mengenai Presiden RI.

Penulis yang sengaja datang ke Jakarta dari Bandung, setelah mendengar cerita dari Megawati soal adanya ”mahasiswi” itu, langsung menanyakan hal itu kepada BK. Saat itu, BK hanya menjawab singkat, "Hampir" saja revolusi Indonesia kebobolan, Tok. Semua badan intelijen kita jebol. Dasar CIA!”

Waktu itu penulis memang masih kuliah di ITB Jurusan Teknik Mesin sehingga tak tahu tentang ”mahasiswi” cantik yang ikut belajar menari dan sudah dianggap keluarga sendiri. Megawati juga memperkuat informasi dari Ayub Khan.

Baca Juga: Dari mana klub sepak bola Indonesia mendapatkan uang? Kenapa para artis mulai terjun di bisnis ini?

Kebetulan, Megawati juga memberi tahu penulis bahwa ahli filsafat Inggris, Lord Bertrand Russell, berkirim surat atau telegram kepada BK. Isinya, menceritakan aktivitas "mahasiswi” itu dan daftar delapan kepala negara Non-Blok yang akan digulingkan lewat operasi intelijen CIA.

Surat Lord Russell diketahui Megawati dengan membaca isi surat itu. Penulis tak menduga seorang gadis seperti bintang cantik dan kondang asal AS, Suzanne Pleshette, bisa jadi agen spionase James Bond 007-nya Ian Fleming.

Baca Juga: Cara Bang El bongkar kasus Djoko Tjandra!

 

Kewaspadaan

Kini, bagaimana operasi intelijen di Indonesia pada 2022? Apakah masih ada agen-agen CIA atau negara lain yang beroperasi di Indonesia? Secara logika tentunya masih ada. Apalagi menghadapi pertemuan G20 di Bali dan kemudian Pilpres 2024.

Menurut saya, tak tertutup kemungkinan hingga kini masih berkeliaran intelijen-intelijen asing dan bahkan juga orang-orang Indonesia yang dibayar untuk memata-matai dan membuat kisruh di Tanah Air untuk kepentingan negara-negara asing.

Di sinilah perlunya kewaspadaan yang tinggi dari seluruh komunitas intelijen Indonesia agar setiap hal yang bisa membahayakan eksistensi NKRI bisa ditangkal secara dini dan tak kebobolan seperti saat Perang Dingin.

Baca Juga: Siapa Guru Gembul sebenarnya?

Dalam hal ini, Badan Intelijen Negara (BIN) perlu kerja ekstra keras karena nama-nama agen CIA yang memiliki kemampuan, seperti J Foster Collins dan John T Pizzicaro, sudah sulit dilacak keberadaannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X