Purwakarta Online - Pendekar Medsos asal Wanayasa, Bang Haji kembali 'bikin onar'. Kali ini, dengan penuh percaya diri Ia memposting di Facebook 'Sejarah Oteng'.
Dalam uraiannya, Bang Haji menyatakan bahwa istilah oteng pertama kali muncul di Wanayasa. Sebuah kata yang dibiaskan dari kata 'Goceng'.
Berawal dari oknum yang meminta jatah komisi setiap penjualan, padahal oknum tersebut sebenarnya tidak memiliki andil apapun dalam transaksi tersebut.
Tentu saja, klaim Bang Haji tersebut masih dalam 'proses pendalaman'. Karena bisa jadi, orang yang pertama kali mempopulerkan istilah 'oteng' di Wanayasa, sebetulnya mempopulerkan istilah 'yang sudah populer' di daerah lain.
Baca Juga: Mustika Ratu terancam diboikot, Netizen: Ujungnya selalu bermotif ekonomi!
Berikut adalah status Facebook Bang Haji, tentang 'Sejarah Oteng'. Diposting, pada tanggal 16 Februari 2020:
SEJARAH OTENG
Oteng adalah istilah yang sekarang lazim dipakai sebagai kata ganti "komisi" dalam jual beli barang maupun jasa.
Oteng berasal dari bahasa tionghoa (Goceng) yang berarti 5.000,- hanya diplesetkan menjadi "oteng" untuk mengaburkan makna.
Kenapa makna Oteng harus dikaburkan?
- Si peminta komisi menggunakan kata oteng untuk menutupi malu nya, sebab oteng biasanya dipinta bahkan oleh seseorang yg sama sekali tak ada hubungannya dengan sebuah transaksi tsb. Artinya seseorang hanya mendengar terjadi jual beli, lalu dia meminta jatah komisi.
- Oteng juga dipergunakan untuk mengaburkan nilai. Meminta Goceng padahal harapannya sih lebih....
Baca Juga: Ekonomi Kolaboratif dalam bisnis media ala Agus 'Sulis' Sulitriyono
Istilah Oteng ini pertama kali dikenal oleh para aktivis jual beli elektronik di Wanayasa.
Para aktivis jual beli ini secara tak resmi satu sama lain mempunyai jaringan sendiri. Baik internal desa maupun sampai tingkat kabupaten/kota.
Perkiraan lahirnya istilah oteng ini kira2 pada akhir abad 19. Tepatnya sekitar akhir tahun 80 menjelang 90an.
Berikut saya lampirkan bukti penelusuran sejarah oteng.
Artikel Terkait
Sate Madura: Sejarah, Asal-usul, Resep hingga cara membuat sate madura di rumah!
Workshop Kopi Purwakarta 2021
Buka hingga jam 2 dini hari, Sate Maranggi di Situ Wanayasa turun omset saat Ramadhan
Pian Ahmad tidak sabar ingin segera berjualan Kopi Asli Purwakarta di Bazar Ramadhan KNPI Kiarapedes
Lintasarta Siap Dukung Penerapan Digital di Berbagai Sektor
Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi dunia usaha di Purwakarta
43 Peluang usaha di kampung atau di desa
Dagang oncom rancatan emas jadi fenomena kekinian!
Ekonomi Kolaboratif dalam bisnis media ala Agus 'Sulis' Sulitriyono
Mustika Ratu terancam diboikot, Netizen: Ujungnya selalu bermotif ekonomi!