Tim lapangan PURWAKARTA ONLINE mendapati keunikan dalam proses pengolahan teh menjadi matcha.
Salah satunya, kebun teh ditutup menggunakan paranet.
"Penutupan ini bertujuan menghambat fotosintesis, meningkatkan kadar klorofil dan L-theanine, yang menjadi kunci rasa khas matcha," jelas Ichwansyah.
Proses ini dikenal sebagai metode peneduhan, di mana daun teh ditutup dari paparan sinar matahari selama 20-30 hari sebelum panen.
Hasilnya, daun menjadi lebih hijau pekat dan memiliki rasa umami yang khas.
Baca Juga: Ruben Onsu Pilih Proses Hukum Meski Maafkan Pelaku Perundungan Anak Ungkapannya Bikin Merinding!
Matcha dan Potensi Pasar Baru
Menurut Enjang Sugianto, Ketua KTNA Kecamatan Kiarapedes dan mantan Ketua Kelompok Tani Barong Mulya, inovasi ini sangat penting.
"Selama ini kita hanya produksi teh hijau. Dengan matcha, pasar jadi lebih luas," ujarnya.
Matcha sendiri berasal dari daun teh jenis Tencha, yang ditanam dari varietas Camellia sinensis.
Dibandingkan teh hijau biasa, matcha memiliki keunggulan gizi seperti antioksidan tinggi (EGCG), L-theanine untuk relaksasi, dan beragam mineral penting.
Baca Juga: Viral! Mengaku Jadi Polisi, Pria Intimidasi Pengendara Mobil di Jakarta Begini faktanya
Bukan Sekadar Minuman
Matcha tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman, tetapi juga populer sebagai bahan dalam makanan, minuman modern, hingga produk skincare.
Artikel Terkait
Purwakarta Jadi Titik Awal, PBNU Resmikan Dapur MBG dan Konsolidasi Syuriyah NU se-Jawa Barat
PBNU Bangun Dapur MBG Pertama di Pesantren Cipulus Purwakarta, Target 1.000 Lokasi Se-Indonesia
Analisis Perlindungan Konsumen di Purwakarta Dalam Perspektif Undang-undang No. 8 Tahun 1999
Petani Kopi Purwakarta Kompak! PLN Puas Lakukan Verifikasi untuk Program CSR 2026
Petani Kopi Purwakarta Dapat Dukungan Akses dari CSR PLN
383 KPM di Desa Pusakamulya Terima Bantuan Beras Bansos, Pemdes Ingatkan Program Bupati Purwakarta!
Penebalan Bansos di Purwakarta, 383 Warga Desa Pusakamulya Dapat Beras 20 Kg untuk 2 Bulan
Dampak Sosial-Ekonomi Usaha Peternakan Domba Semi Intensif di Desa Pusakamulya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
Inovasi Matcha Khas Purwakarta, Kolaborasi Petani Muda hingga Dukungan Agribisnis Lokal
FPP Purwakarta Desak Pemda Segera Jalankan Perda Pesantren yang Terbengkalai Sejak 2021