Rahasia di Balik Matcha Purwakarta, Inovasi Pucuk Teh Lokal

photo author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 22:00 WIB
Petani di Purwakarta menutup kebun teh mereka (17/7/3025), demi inovasi membuat matcha khas lokal yang berkualitas tinggi. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)
Petani di Purwakarta menutup kebun teh mereka (17/7/3025), demi inovasi membuat matcha khas lokal yang berkualitas tinggi. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

PURWAKARTA ONLINE – Inovasi pembuatan matcha khas Purwakarta tidak hanya menjawab krisis pertanian teh, tapi juga memperkenalkan sisi unik dari dunia teh hijau yang selama ini kurang dikenal.

Matcha berasal dari daun teh Tencha, yang merupakan bagian dari tanaman teh Camellia sinensis—tanaman yang sama dengan teh hijau biasa.

Namun, perbedaannya terletak pada cara penanaman dan pengolahannya.

Sebelum dipanen, daun Tencha ditanam di bawah paranet selama 20–30 hari.

Baca Juga: Viral! Timothy Ronald Dihujat Usai Sebut Gym Bodoh dan Akademi Crypto Bikin Rugi Member Hingga 100%

Proses ini bertujuan mengurangi paparan sinar matahari agar produksi klorofil dan L-theanine meningkat.

"Penutupan daun teh penting agar rasa umami lebih terasa dan warna lebih hijau pekat," jelas Ichwansyah, peneliti sekaligus salah satu inisiator inovasi matcha Purwakarta.

Setelah dipetik, daun Tencha tidak langsung diseduh seperti teh biasa.

Daun ini dikukus, dikeringkan, lalu digiling menggunakan batu menjadi bubuk halus.

Baca Juga: Dearly Djoshua, Perempuan yang Dipilih Ari Lasso Setelah Perjalanan Cinta yang Tak Mudah

Proses pengolahan yang teliti ini menghasilkan matcha berkualitas tinggi dengan banyak manfaat kesehatan:

  • Antioksidan tinggi (EGCG) untuk menangkal radikal bebas
  • L-theanine untuk meningkatkan fokus dan efek relaksasi
  • Kandungan mineral seperti kalium dan magnesium
  • Potensi meningkatkan metabolisme dan fungsi kognitif

Baca Juga: Bank Daerah hingga Pemerintah Tegaskan Rekening Dormant Aman, Nasabah Diminta Tenang

Menurut Wulan Astuti, matcha Purwakarta tak hanya menjanjikan dari sisi ekonomi, tapi juga membawa nama baik daerah ke pasar nasional.

"Kalau kita bisa bikin matcha lokal berkualitas, kenapa harus impor?" tegas Wulan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X