Kisah Prabu Siliwangi di Citarum mengajarkan keseimbangan: antara kekuasaan dan kesederhanaan, antara manusia dan alam.
Hulu Citarum bukan hanya titik nol geografis, tapi juga titik awal kesadaran spiritual dan ekologis masyarakat Sunda.
Menjaga Citarum berarti melanjutkan warisan Prabu Siliwangi, menjaga kesucian air, alam, dan hati manusia.***