Urai Pungli Sekolah, Syaiful Huda Sarankan Setidaknya Rp200 Triliun untuk Kemendikbud!

photo author
- Minggu, 18 September 2022 | 16:57 WIB
Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda (berdiri) sedang Reses di Purwakarta. Ketua DPC Partai PKB Kabupaten Purwakarta, H. Sona Maulida Roemardhie duduk di sampingnya. (Purwakarta Online/Enjang Sugianto )
Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda (berdiri) sedang Reses di Purwakarta. Ketua DPC Partai PKB Kabupaten Purwakarta, H. Sona Maulida Roemardhie duduk di sampingnya. (Purwakarta Online/Enjang Sugianto )

"Selama ini begini, Rp 80 triliun Kemendikbud, Rp 43 triliun Kemenag, nyebar ke semua KL (Kementerian/Lembaga) yang punya sekolah-sekolah kedinasan besar juga nyampe hampir Rp 30 (triliun) juga lebih. Sisanya hampir Rp 350 triliun menjadi transfer daerah berbentuk DAK fisik dan DAK non fisik pendidikan," tambahnya.

Baca Juga: KTNA Nasional Gelar Rembug Utama Pada HUT ke-51 dan Expo di Jatim, Purwakarta Kirim 17 Kontingen!

Diduga Sudah Banyak Tejadi di Sekolah Lain
Senada dengan Huda, Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih juga menilai pungutan terhadap orang tua siswa itu menjadi masalah karena anggaran pendidikan hanya dialokasikan sebagian kecil untuk bidang pendidikan.

"Ini akibat dari 20% APBN anggaran pendidikan kita hanya sebagian kecil yang dialokasikan untuk bidang pendidikan, terutama di instansi yang bertanggung jawab pada urusan pemerintah bidang pendidikan, Kemendikbudristek. Malah tersebar ke berbagai sektor, sehingga sarpras pendidikan agar memadai sesuai tuntutan kurikulum ya akhirnya harus ada partisipasi masyarakat lewat Komite sekolah yang kemudian disebut pungutan," jelasnya.

Dia menyebut jika tidak diikuti dengan kebijakan anggaran yang memadai, maka kasus seperti di SMA Negeri Bekasi akan meluas ke sekolah-sekolah di seluruh penjuru negeri.

Baca Juga: PKB Usulkan Nomor Urut Parpol Tidak Berubah Setiap Pemilu, Syaiful Huda: KPU dan Partai bisa efisiensi biaya!

Dia menduga praktik pungutan sekolah ke orang tua siswa itu sudah banyak terjadi di sekolah lainnya.

"Praktik seperti di Bekasi ini hanya contoh kasus yang muncul dan terkuak ke permukaan. Jangan-jangan di banyak tempat juga melakukan hal yang sama meski tak terekspose," imbuhnya.***

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Sejarah Berdirinya Partai PKB

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: PKB Purwakarta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X