Selain itu Asep pun meminta pemerintah memberikan bahan-bahan sanitasi untuk seluruh peternak sehingga peternak bisa melakukan proses sanitasi secara mandiri.
Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup ke 50, IPB Tanam Pohon Namnam di Kampus Baranangsiang
Asep juga memberikan masukan untuk pemerintah pusat. Jadi kata Asep menurut pakar dari Guru Bekar Nutrisi Gizi Ternak Ruminansia Prof Hendrawan menyatakan bahwa tidak ada obat untuk PMK kecuali vaksinasi.
"Obat yang diberikan hanya memperkecil ruang lingkup penyebaran virus. Oleh karena itu produksi vaksin perlu menjadi perhatian serius pemerintah untuk disegerakan," katanya.
Selain itu pos-pos pemeriksaan ternak pun sebenarnya bisa dibangun di daerah-daerah perbatasan. Tujuannya agar hewan ternak bisa terpantau kesehatannya dengan baik sebelum masuk Kota Bandung.***(Mochammad Iqbal Maulud/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Terkait
Kisah zaenk petani Legokbarong part 1
Dari rahim mereka akan lahir petani-petani tangguh di masa depan
Penyakit Mulut dan Kuku PMK mewabah, peternak mulai khawatir!
Fauzan Nurhikmah petani asli ikut MOKA 2022 dikonfirmasi KTNA Kiarapedes
Kabar PMK Jawa Barat Terbaru. Total Ribuan Hewan Ternak Sudah Tertular
Hadapi Idul Adha Jawa Barat Siap Penuhi Kebutuhan Hewan Ternak Sehat
Petani teh di Eropa dan India