Purwakarta Online - Tentu ada banyak petani teh di Purwakarta, dengan budidaya dan budaya pengolahan yang turun-temurun diadopsi dari generasi ke generasi.
Dalam era digital ini, kita tentu tergelitik untuk mengintip bagaimana petani teh di belahan bumi yang jauh di sana, seperti di Eropa atau di benua Amerika.
Kemudian yang bisa kita temukan adalah pertanian teh di Eropa timur, di Negara Georgia. Sebuah negara bekas runtuhan Uni Soviet.
Sebuah laporan dari kanal terkemuka Jerman, Deutsche Welle (DW), tentang tren baru pertanian organik di Georgia dan di Assam, India.
Baca Juga: Jangan obral cerita jika kamu bermimpi jenis ini, atau kamu akan celaka!
Minuman tradisional teh
Setelah air putih, teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Bagaimana tren terbaru minuman tradisional ini?
Pertanian teh yang berkelanjutan, diproduksi tanpa menggunakan pestisida, dengan cara yang aman terhadap keberlangsungan ekosistem.
Di Georgia, Balts Tomas Kaziliunas dan Hannes Saarpuu mengatakan sebelum jatuhnya Tirai Besi (Uni Soviet), Georgia memasok teh ke seluruh Eropa Timur. Iklim di negara itu sangat ideal untuk budidaya teh.
Tomas dan Hannes pergi ke Georgia dan tinggal di sana. Mereka menyewa perkebunan teh yang ternyata telah ditumbuhi terlalu banyak ilalang.
Artikel Terkait
Ciptakan Bisnis Disaat Pandemi, Siapa Takut!
Akuisisi BTN Syariah, Wapres: tunda, sistem belum siap!
Honda perkenalkan Air Blade 160, Bakal Masuk Indonesia!?
Sandiaga Uno: UMKM Indonesia Sudah Melek Digital
ABS Wajib! Pemerintah Malaysia Segera Keluarkan Aturan. Indonesia Kapan?
Harga Minyak Goreng Membaik! Produksi Sawit Melimpah
Pertemuan DWG G20 Kedua Fokus Penguatan UMKM
Isuzu Panther Reborn! Ancaman Bagi Kijang Innova?
Toyota Innova 2.8 Resmi Meluncur!
Kondisi APBN ditengah krisis perang Ukraina-Rusia