Dari rahim mereka akan lahir petani-petani tangguh di masa depan

- Kamis, 12 Mei 2022 | 20:03 WIB
KWT Berfoto di lahan demplot bersama Tim Jurnalis dari Jurnal Desa JMN (Foto: Poktan Barong Mulya)
KWT Berfoto di lahan demplot bersama Tim Jurnalis dari Jurnal Desa JMN (Foto: Poktan Barong Mulya)

 

Purwakarta Online - Adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Barmulita, lembaga petani perempuan yang berasal dari Dusun Legokbarong Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. KWT yang terbentuk pada Oktober 2015, saat perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-2 Kelompok Tani Barong Mulya.

Setelah terbentuknya Kelompok Tani Barong Mulya pada tahun 2013, aktivitas petani menjadi bertambah. Selain bergelut di lahan pertanian masing-masing, sebagian petani di Dusun Legokbarong secara berkala melakukan pertemuan rutin setiap 2 pekan sekali.

Ternyata tidak hanya petani laki-laki, petani perempuan pun ingin turut serta. Tapi sayang, karena pertemuan rutin biasanya dilakukan malam hari, saat dimana para petani telah salse (memiliki waktu luang). Hal ini mengakibatkan banyak petani perempuan yang tidak bisa mengikuti pertemuan rutin.

Baca Juga: Bagaimana larangan ekspor bahan mentah berhasil tingkatkan investasi Indonesia di awal tahun

Ditambah lagi, banyak istri petani yang curiga (katanya). Bertanya-tanya, kenapa suaminya belakangan sering ada acara di luar pada malam hari. Untuk daerah Legokbarong, ini bukan kebiasaan yang umum di masyarakat.

Karena dua alasan diatas maka, petani wanita akhirnya memilih untuk mendirikan lembaga tani sendiri, yang jadwal kegiatannya disesuaikan dengan waktu strategis menurut mereka. Juga jenis kegiatannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Tepat pada tanggal 5 Oktober 2015, KWT Barmulita berdiri.

Nama Barmulita sendiri merupakan akronim dari 'Barong Mulya Wanita'. 'Barong Mulya' adalah nama kelompok petani laki-laki. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama pangan, aktivitas utama KWT Barmulita adalah bertani di lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan dapur mereka masing-masing.

Baca Juga: TAK SEINDAH DI LAYAR... : Birokrat vs Orang Kampung

Meskipun tidak ada garis struktural antara organisasi KWT Barmulita dengan Poktan Barong Mulya, namun di dalam AD/ART Barong Mulya terdapat pasal yang menyebut bahwa Ketua Kelompok Tani Barong Mulya memiliki kewajiban untuk membantu dan menaungi KWT Barmulita dan Taruna Tani KTM.

Ada juga yang menyebut, jika ketua Poktan Barong Mulya secara ex-officio menjadi penasehat di KWT Barmulita dan Taruna Tani KTM. Tetapi yang pasti, antara Poktan Barong Mulya dengan dua organisasi tersebut secara historis tidak bisa dipisahkan.

Dalam suatu kesempatan, Ketua Barong Mulya, Enjang Sugianto pernah mengatakan, terbentuknya KWT Barmulita adalah untuk memperkuat perjuangan suami mereka yang notabene adalah para petani. Kemudian dari para anggota KWT Barmulita juga diharapkan akan lahir individu-individu yang sadar akan pentingnya pertanian.

Baca Juga: 5 langkah menuju gaya hidup Slow Living!

"Anugerah Tuhan terhadap bangsa ini diantaranya adalah berupa tanah yang subur, kata orang kita adalah negara agraris. Jika semua orang abaikan anugerah inj, bisa jadi kita akan seperti orang kufur nikmat," seloroh Enjang Sugianto.

"Petani yang berorganisasi semoga meningkat wawasan dan kemampuan, serta manfaatnya bagi lingkungan dibandingkan sebelum berorganisasi, apalagi jika didukung oleh istri-istri yang juga paham tani dan paham berorganisasi," kata Enjang Sugianto.

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X