PURWAKARTA ONLINE - Pidato kenegaraan perdana Presiden Prabowo soroti aset BUMN triliunan USD, pemangkasan komisaris, peran Danantara, dan pajak untuk keadilan sosial.
Untuk pertama kalinya sejak dilantik, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan di hadapan anggota MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya yang disampaikan dengan tegas, Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan aset negara secara efisien, terutama pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disebutnya masih jauh dari optimal.
Aset BUMN dinilai tak masuk akal jika tak berkontribusi
Prabowo menyinggung soal return on asset (ROA) dalam dunia bisnis sebagai tolok ukur keberhasilan.
Baca Juga: Viral Sekejap! Misteri Link Video Amalia Mutya yang Bikin Warganet Ramai Memburu
“Dalam dunia bisnis, kita mengenal istilah return on asset. Bisnis dikatakan baik kalau return on asset sekitar 12 persen. Katakanlah konservatif 10 persen, untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen,” ujarnya.
Ia kemudian membeberkan fakta mengejutkan: aset yang dimiliki bangsa Indonesia melalui BUMN mencapai lebih dari 1.000 triliun USD.
Dengan jumlah sebesar itu, menurut Prabowo, seharusnya BUMN mampu menyumbang minimal 50 miliar USD setiap tahun ke negara.
“Kalau 50 miliar USD, APBN kita tidak defisit,” tegasnya.
Baca Juga: Viral! Amalia Mutya Buka Suara Soal Video Pribadi, Mantan Kekasih Jadi Tersangka?
Danantara ditugaskan benahi BUMN
Sebagai langkah nyata, Prabowo menugaskan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan kinerja BUMN.
“Karena itu, saya memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN-BUMN kita,” sambungnya.