Pemulihan bukan hanya milik dua guru dari Luwu Utara. Ia milik setiap orang yang pernah dijatuhkan, disalahpahami, atau diragukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa keadilan mungkin tertunda, tapi tidak akan hilang.
Mari belajar dari keteguhan hati Abdul Muis dan Rasnal—bahwa setiap luka bisa disembuhkan dengan kesabaran, dan setiap nama baik bisa kembali bersinar dengan kebenaran. Karena pada akhirnya, pemulihan bukan sekadar akhir dari luka, melainkan awal dari harapan baru.***
Artikel Terkait
Komisi Reformasi Polri Bakal Tambah Anggota Perempuan, Jimly: Sesuai Arahan Presiden Prabowo
Mahfud MD: Kasus Roy Suryo Tak Bisa Diputus Tanpa Bukti Keaslian Ijazah Jokowi, Sarankan Dibawa ke Pengadilan Lain Terlebih Dahulu
BPK Temukan Penyimpangan Dana BOS di 10 SMPN Purwakarta, Nilainya Tembus Rp2,2 Miliar!
Harga Sayuran dan Cabai 10 November: Cabe Rawit Mulai Naik, Tomat Turun Tajam p
Jusuf Kalla Ungkap Modus Mafia Tanah di Makassar, Sebut Rekayasa Hukum dan Pemalsuan Identitas Jadi Senjata Utama
IFG Jadikan Hari Pahlawan 2025 Momentum Menumbuhkan Nilai Kepahlawanan dalam Transformasi Perusahaan
Mahasiswi Purwakarta Tega Bunuh Siswi SMP yang Baru Dikenal Lewat Medsos, Ini Kronologinya
Tragedi Medsos di Purwakarta: Siswi SMP Tewas Setelah Kenal Pemuda Lewat Chat Online
Menguak Laku Tapa Prabu Siliwangi di Hulu Citarum: Jalan Sunyi Sang Raja Menuju Cahaya Islam
Roy Suryo Cs Resmi Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, IPW: Bukan Kriminalisasi!