PURWAKARTA ONLINE - Opini, Belum lama ini, publik dikejutkan oleh kemunculan video pendek Presiden Prabowo Subianto yang diputar di bioskop-bioskop sebelum film dimulai.
Video tersebut menampilkan narasi ajakan untuk menyejahterakan rakyat, suasana akrab bersama petani dan anak-anak, serta serangkaian angka yang diklaim sebagai capaian dari program Kabinet Merah Putih tahun 2025.
Fenomena ini menyita perhatian dan memunculkan perdebatan di berbagai ruang diskusi, mulai dari media sosial hingga forum-forum akademik.
Sebagian menyambutnya sebagai bentuk inovasi komunikasi publik. Namun tak sedikit yang memandang ini sebagai bentuk soft campaign terselubung, bahkan manipulasi persepsi melalui media hiburan.
Baca Juga: BRI Dorong Literasi Finansial Generasi Muda Lewat BRImo dan Edukasi Menabung Sejak Dini
Budaya Klaim yang Terus Berulang
Klaim capaian pemerintahan bukanlah hal baru di republik ini. Setiap rezim memiliki cara untuk “menghitung keberhasilan”-nya sendiri.
Namun yang patut dikritisi adalah sumber data dan proses verifikasinya. Dalam video tersebut, pemerintah menyampaikan:
- 1.200 ton ekspor jagung
- 21 juta ton produksi beras nasional
- 5.800 SPPG untuk MBG
- 80.000 koperasi desa
- 100 Sekolah Rakyat
Semua itu terdengar mengesankan, namun tidak satu pun dari angka-angka tersebut dilengkapi dengan sumber atau konfirmasi dari lembaga statistik nasional (semisal BPS), laporan kementerian terkait, atau hasil audit independen.
Ini membuatnya lebih mirip narasi promosi, bukan laporan kinerja yang bisa diuji secara publik.
Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi di Masjid Jami Al-Makmur Dusun Legokbarong
Dalam era pasca-kebenaran (post-truth), klaim visual yang emosional dan menyentuh jauh lebih memengaruhi opini publik ketimbang angka akurat.
Dan justru di sinilah bahayanya: ketika kebenaran dibentuk bukan oleh data, tetapi oleh narasi visual yang dikemas apik.
Komunikasi Politik atau Kampanye Gaya Baru
Artikel Terkait
Mengerikan! Tsunami dari Langit 14 Tewas dalam Banjir Bali, Kota Lumpuh, Rakyat Menangis
Menkeu Baru Purbaya Dapat Peringatan Global: Jangan Terjebak Belanja Sosial Berlebihan!
APBD Minus: Defisit “Normalisasi Negatif” di Daerah yang Tak Lagi Bisa Diam
Ketika Pejabat Makan Kepiting dan Rakyat Mengais Sampah: Bennix Bongkar Wajah Busuk Kekuasaan
Transfer Pusat Dipangkas & PBB Dinaikkan: Ketika Daerah Terjepit di Antara Defisit & Hutang Negara
Purbaya Janji Ekonomi Pulih Akhir 2025, Publik Menanti Bukti di Tengah Fiskal Terjepit
Ramalan Zodiak Lengkap Sabtu 13 September 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan Hari Ini
Meriah! Masjid Jami Al-Makmur Legokbarong Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan Maulid Nabi di Masjid Al-Makmur Legokbarong, Jamaah Antusias!
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Legokbarong Berlangsung Meriah