Gotong Royong Tidak Punah! 400 Ribu Warga Purwakarta Pecahkan Rekor MURI Lewat Aksi Ngosrek

photo author
- Rabu, 23 Juli 2025 | 08:24 WIB
Warga desa Sumbersari, Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, bergerak dari Kiarapayung menuju jalan Situ Cibeber, dalam rangka ngosrek (kerja bakti) serentak, Selasa (22/7/2025). (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)
Warga desa Sumbersari, Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, bergerak dari Kiarapayung menuju jalan Situ Cibeber, dalam rangka ngosrek (kerja bakti) serentak, Selasa (22/7/2025). (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

Kasi Ekbang Kecamatan, Asep Yana Taryana (Mang Aung) menyebut seluruh desa di wilayahnya dilibatkan.

“Kami monitoring langsung ke 10 desa. Ini bukan hanya simbolik, tapi aksi nyata. Targetnya jelas: pecahkan rekor nasional,” tegas Mang Aung.

Baca Juga: Mengenal hukum perlindungan konsumen

Jenal Aripin, Kasi Kesra Desa Sumbersari menambahkan bahwa jalur desa bahkan sampai Kiarapayung dan Gardu ikut disapu bersih.

“Semua bergerak, selesai di wilayah masing-masing,” katanya.

Layak Jadi Program Nasional

Melihat efek sosial dan lingkungan yang ditimbulkan, gerakan "Purwakarta Ngosrek" patut dipertimbangkan sebagai Program Nasional Cinta Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal.

Beberapa dampak strategis yang bisa dirasakan jika gerakan ini diadopsi secara nasional:

  • Menumbuhkan kesadaran lingkungan dari anak-anak hingga orang tua.
  • Menghidupkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat yang mulai individualistis.
  • Mengurangi tumpukan sampah dan menekan risiko bencana lingkungan.
  • Menyatukan masyarakat lintas usia, status sosial, dan keyakinan dalam satu aksi konkret.

Baca Juga: Kritik Anies Baswedan: Kirim Anak Nakal ke Barak Militer Bukan Solusi, Tapi Simptom Masalah

Lebih dari Sekadar Rekor

Tim MURI yang hadir langsung ke lokasi memverifikasi partisipasi ratusan ribu warga dan menyatakan Rekor MURI sah.

Tapi lebih dari angka dan piagam, yang paling berharga adalah semangat gotong royong yang bangkit kembali.

“Kita mulai dari hal kecil. Menyapu jalan dan membersihkan selokan. Ini bagian dari rasa cinta terhadap tanah kelahiran,” ucap Bupati Om Zein yang turut serta memegang sapu dan turun ke lapangan.

Di tengah pusaran modernitas yang sering memisahkan manusia satu sama lain, Purwakarta justru memilih jalan kebersamaan.

Baca Juga: Satria Arta Eks Marinir Jadi Tentara Rusia, Ingin Kembali Jadi WNI! Ini Respons Kemlu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Purwakarta Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X