PurwakartaOnline.com - Dalam rangka memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-101 di tahun 2024, Kantor Notaris & PPAT IRWAN PRISTIWAN DIANA ABDURRACHMAN, S.H., M.Kn. menggelar acara Corporate Social Responsibility (CSR).
Simbolis penyerahan sertifikat Yayasan Pondok Pesantren Al Mukhtar Assalafi kepada seorang Kyai Muda, Ustad Dede Ahmad Muhtar akan menjadi salah satu sorotan utama dalam puncak peringatan Harlah NU di Purwakarta.
Ustad Dede Barong, begitu ia akrab disapa, merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al Mukhtar Assalafi di Legokbarong Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta.
Penerimaan CSR ini merupakan langkah konkrit dalam mendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan di Purwakarta.
Ustad Dede Barong, yang juga Ketua Madrasah Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kecamatan Kiarapedes, menerima CSR sebagai bentuk dukungan dari Kantor Notaris & PPAT IRWAN PRISTIWAN.
Tak hanya itu, Yayasan Al Muhajirin turut memberikan Doorprize menarik bagi Nahdliyin yang beruntung, termasuk 1 Paket Umroh, 1 Unit Sepeda Motor, 1 Televisi, dan 2 buah smartphone.
Doorprize spesial ini disiapkan oleh Ketua Yayasan Al Muhajirin, DR. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd.
Sementara itu, masyarakat Purwakarta meriahkan Harlah NU ke-101 dengan berbagai kegiatan, seperti penanaman lebih dari 101 ribu benih pohon jambu kristal.
Baca Juga: Ahmad Anwar Nasihin, Kyai Kampung dari Liung Gunung, Kini Memimpin NU Purwakarta
Gerakan "Hijaukan Purwakarta dengan Menanam" ini diinisiasi oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta, KH Ahmad Anwar Nasihin, SHI.
Lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQI) tingkat Kabupaten Purwakarta juga digelar dalam rangka peringatan Harlah NU.
Peringatan Harlah NU 2024 di Kabupaten Purwakarta akan mencapai puncaknya pada Senin, 5 Pebruari 2024, di Lapangan Ponpes AL-Muhajirin 2 di Sukamulya, Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta.
Acara tersebut akan dihadiri oleh DR. Ngatawi Al-Zastrouw dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk musik budaya dan religi Ki Ageng Ganjur, penampilan Budi Cilok, serta lantunan lagu-lagu religi islami dari Woro Widowati.