Bacaan Tahlilan: Makna, tujuan, dan susunan Bacaan Tahlil untuk doa zirah kubur dan berbagai acara lainnya!

- Jumat, 17 Maret 2023 | 18:57 WIB
Makna, tujuan, dan susunan Bacaan Tahlil untuk doa zirah kubur dan berbagai acara lainnya (Dok/istimewa)
Makna, tujuan, dan susunan Bacaan Tahlil untuk doa zirah kubur dan berbagai acara lainnya (Dok/istimewa)

PURWAKARTA ONLINE - Ritual tahlilan merupakan sebuah kebiasaan di masyarakat Nusantara selama ratusan tahun.

Kegiatan ini melibatkan pembacaan lafal tahlil yang bertujuan untuk mendoakan jenazah yang baru saja dimakamkan, ahli kubur yang telah lama dimakamkan, serta mendoakan ahli kubur dalam peringatan 1-7 hari, 15 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari di rumah ahli musibah.

Selain itu, masyarakat juga membaca lafal tahlil pada berbagai acara seperti haul, arwahan (ruwahan) di bulan ruwah, akhir Sya’ban, akhir Ramadhan, saat kumpul keluarga untuk arisan, selamatan perkawinan (walimahan), selamatan aqiqahan, walimatus safar, muludan, Isra dan Mi‘raj, selamatan Syura’an (malam 10 Muharram), selamatan tujuh bulan, khitanan, ziarah kubur setelah lebaran Idul Fitri, ratiban, manaqiban, barzanjian, dan lain-lain.

Untuk membantu memudahkan pembacaan tahlilan, berikut ini adalah susunan bacaan tahlil yang diambil dari Kitab Majmu’ Syarif.

Semoga bacaan zikir, tahlil, dan doa tahlil ini bermanfaat bagi pembaca.

Kami juga menyertakan terjemahan susunan bacaan zikir dan tahlil ini.

Baca Juga: Sambutan Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama, KH Miftahul Akhyar di Buku Saku Muktamar Nahdlatul Ulama 2021

1. Pengantar Al-Fatihah

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Artinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

2. Al-Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

3. Surat Al-Ikhlas (3 kali)

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Seminar Nasional Kiyai Desa di Purwakarta

Minggu, 27 November 2022 | 08:00 WIB

Konferancab PAC GP Ansor Kecamatan Kiarapedes 2022

Minggu, 6 November 2022 | 16:12 WIB
X