Mereka Kehilangan Marwah dan Adab, Tak Mencerminkan Santri Sejati!

photo author
- Kamis, 8 Agustus 2024 | 12:01 WIB
Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta, KH Ahmad Anwar Nasihin, SHI (Dok. Purwakarta Online)
Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta, KH Ahmad Anwar Nasihin, SHI (Dok. Purwakarta Online)

Purwakarta Online - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta dengan tegas mengecam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Ketua PCNU Purwakarta, Ajengan Ahmad Anwar Nasihin, dengan nada penuh keprihatinan, menyatakan bahwa aksi tersebut tidak mencerminkan karakter seorang santri sejati.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh massa aksi itu jauh dari nilai-nilai adab yang seharusnya dimiliki oleh seorang santri, terlebih lagi santri yang mengaku sebagai pengikut Gus Dur.

“Mereka yang mengatasnamakan santri Gus Dur tidak mencerminkan adab yang baik. Kalau benar mereka adalah santri Gus Dur, tidak mungkin mereka mendemo PBNU. Seharusnya mereka lebih bijak, misalnya mendatangi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jika memang ada masalah politik yang perlu diselesaikan,” tegas Ajengan Anwar saat ditemui di Plered, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Baca Juga: Erika Putri Klarifikasi Video Viral 'Blunder 8 Menit'

Ajengan Anwar, yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Liung Gunung Plered, menambahkan bahwa di dalam tradisi Nahdlatul Ulama, tidak pernah ada kebiasaan untuk melakukan demonstrasi terhadap para Kyai, apalagi dari kalangan santri.

Baginya, tradisi di NU adalah sami’na wa atho’na—patuh dan taat terhadap para Kyai.

“Di NU tidak ada tradisi mendemo Kyai. Bagaimanapun, tradisi kami adalah taat kepada para ulama. Maka dari itu, PCNU Kabupaten Purwakarta mengecam keras tindakan para pendemo PBNU. Mereka sudah kehilangan marwah dan akhlakul karimah yang seharusnya dijaga sebagai santri,” ungkapnya dengan nada penuh penyesalan.

Ajengan Anwar juga menyoroti adanya perbedaan pandangan yang sejak dulu selalu ada di kalangan NU, baik di antara para Kyai maupun pengurus NU.

Baca Juga: Putra Madura Klarifikasi Ancaman Banjir Darah, Presidium Karawang Hudang Gelar Aksi di Lapang Karangpawitan!

Namun, menurutnya, perbedaan tersebut tidak pernah diselesaikan dengan cara-cara seperti demonstrasi yang berpotensi mencoreng citra organisasi.

“Perbedaan pandangan itu wajar dan sudah ada sejak dulu. Tapi kalau sampai mendemo PBNU, itu kualat. Saya yakin, orang-orang yang melakukan aksi tersebut mungkin mengaku sebagai NU, tetapi tidak pernah benar-benar memahami dan terlibat dalam harokah (gerakan) NU yang sesungguhnya. Mereka justru melakukan tindakan yang kurang ajar terhadap para orang tua,” kritiknya tajam.

Meski demikian, Ajengan Anwar berharap agar para pendemo segera menyadari kesalahannya dan kembali berpikir dengan jernih.

Ia juga berharap agar para pendemo tersebut diberikan taufik dan hidayah, sehingga bisa kembali menghormati institusi tertinggi di NU.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X