Purwakarta Online - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta dengan tegas mengecam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Ketua PCNU Purwakarta, Ajengan Ahmad Anwar Nasihin, dengan nada penuh keprihatinan, menyatakan bahwa aksi tersebut tidak mencerminkan karakter seorang santri sejati.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh massa aksi itu jauh dari nilai-nilai adab yang seharusnya dimiliki oleh seorang santri, terlebih lagi santri yang mengaku sebagai pengikut Gus Dur.
“Mereka yang mengatasnamakan santri Gus Dur tidak mencerminkan adab yang baik. Kalau benar mereka adalah santri Gus Dur, tidak mungkin mereka mendemo PBNU. Seharusnya mereka lebih bijak, misalnya mendatangi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jika memang ada masalah politik yang perlu diselesaikan,” tegas Ajengan Anwar saat ditemui di Plered, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Baca Juga: Erika Putri Klarifikasi Video Viral 'Blunder 8 Menit'
Ajengan Anwar, yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Liung Gunung Plered, menambahkan bahwa di dalam tradisi Nahdlatul Ulama, tidak pernah ada kebiasaan untuk melakukan demonstrasi terhadap para Kyai, apalagi dari kalangan santri.
Baginya, tradisi di NU adalah sami’na wa atho’na—patuh dan taat terhadap para Kyai.
“Di NU tidak ada tradisi mendemo Kyai. Bagaimanapun, tradisi kami adalah taat kepada para ulama. Maka dari itu, PCNU Kabupaten Purwakarta mengecam keras tindakan para pendemo PBNU. Mereka sudah kehilangan marwah dan akhlakul karimah yang seharusnya dijaga sebagai santri,” ungkapnya dengan nada penuh penyesalan.
Ajengan Anwar juga menyoroti adanya perbedaan pandangan yang sejak dulu selalu ada di kalangan NU, baik di antara para Kyai maupun pengurus NU.
Namun, menurutnya, perbedaan tersebut tidak pernah diselesaikan dengan cara-cara seperti demonstrasi yang berpotensi mencoreng citra organisasi.
“Perbedaan pandangan itu wajar dan sudah ada sejak dulu. Tapi kalau sampai mendemo PBNU, itu kualat. Saya yakin, orang-orang yang melakukan aksi tersebut mungkin mengaku sebagai NU, tetapi tidak pernah benar-benar memahami dan terlibat dalam harokah (gerakan) NU yang sesungguhnya. Mereka justru melakukan tindakan yang kurang ajar terhadap para orang tua,” kritiknya tajam.
Meski demikian, Ajengan Anwar berharap agar para pendemo segera menyadari kesalahannya dan kembali berpikir dengan jernih.
Ia juga berharap agar para pendemo tersebut diberikan taufik dan hidayah, sehingga bisa kembali menghormati institusi tertinggi di NU.
Artikel Terkait
KH Ahmad Anwar Nasihin Memandatkan Pembentukan Lembaga di PCNU Purwakarta
Beternak Sapi Demi Menghidupi Pesantren, Kisah Inspiratif Ketua NU Purwakarta Ajengan Anwar Nasihin!
KH Anwar Nasihin: Dari Peternak Sapi hingga Ketua PCNU Purwakarta, Inspirasi Bisnis dari Rasulullah SAW
Anwar Nasihin Fokuskan Pembenahan Ranting NU di Purwakarta: Tegas Larang Pengurus Bicara Politik Pilkada 2024, Kecuali....
Kyai Anwar Nasihin Kenang Dede Karja, Banser Teladan NU Purwakarta yang Berkhidmat Hingga Akhir Hayat
Pembukaan Konfercab, Ajengan Anwar Nasihin: ISNU Harus Membangun Universitas Unggul di Purwakarta!
Ketua NU Purwakarta Ajengan Anwar Nasihin akan Bahas Transformasi Ekonomi dalam Diskusi Publik di Mataram NTB
Kedatangan Ketua NU Purwakarta, Ajengan Anwar Nasihin, Disambut Hangat oleh 5000 Santri Nahdlatul Wathan di Lombok
KH. Ahmad Anwar Nasihin Pererat Persaudaraan dan Kerjasama Ekonomi di Ponpes Yanmu Nahdlatul Wathan Lombok
Ajengan Anwar Nasihin Inisiasi Pembentukan Asosiasi Kepala Desa Nahdliyyin, Ternyata Begini Respons Kades!